Friday, March 29, 2024
spot_img

Gugus Tugas Aceh: OTG Covid-19 Perlu Diwaspadai, tapi Tidak Dikucilkan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Dari total 20 kasus positif Covid-19 di Aceh sampai saat ini, sudah ada dua kasus di antaranya yang terkonfirmasi tanpa gejala gangguan kesehatan apa pun. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap penyebaran wabah virus corona.

“Sudah ada dua kasus OTG di Aceh yang kemudian terbukti positif Covid-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5) malam.

SAG menyebut kedua kasus tersebut masing-masingnya terdiri dari kasus pertama remaja berinisial AR (13) asal Bener Meriah. Penderita COVID-19 dari klaster Temboro Magetan Jawa Timur tersebut tidak menunjukkan gejala infeksi virus corona yang serius hingga ia dinyatakan sembuh, usai dirawat di RSUD Muyang Kute, Bener Meriah, beberapa waktu yang lalu.

“Kasus kedua, ini terbaru, OTG yang terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial Ik (38). Warga Kota Banda Aceh ini memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan lokal di Sumatera Utara, namun tidak menunjukkan gejala infeksi virus corona dan kondisinya sehat-sehat saja,” kata SAG.

Ia menyebut di sekitar kita, selain terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan penderita COVID-19 dalam perawatan, juga ada Orang Tanpa Gejala (OTG). Menurutnya, semua memiliki potensi sebagai pembawa virus corona.

“Karena itu setiap OTG perlu diwaspadai, tapi tidak dalam pengertian dikucilkan atau disikapi secara berlebihan,” sebutnya.

SAG menjelaskan, OTG memiliki riwayat berada di daerah penularan dan kontak erat dengan penderita Covid-19, tapi tidak menunjukkan gejala gangguan kesehatan apapun meski sudah terinfeksi dengan virus corona.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat Aceh untuk senantiasa waspada, menjaga jarak fisik, tidak berkumpul di tempat ramai, dan selalu mengenakan masker apabila berada di luar rumah, serta sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik.

Lebih lanjut, SAG menyampaikan, terkait pria berinisial Ik yang diketahui positif Covid-19 secara kebetulan karena hendak melakukan perjalanan ke luar Aceh. Pada 27 Mei 2020 ia melakukan pemeriksaan swab secara mandiri untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Covid-19.

“Hasil analisa cairan tenggorokan dan hidungnya dengan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Balai Litbangkes Aceh, ternyata Ik terkonfirmasi positif Covid-19,” kata dia.

SAG meyakini virus corona yang menjangkiti tubuh Ik bukan hasil penularan lokal di Aceh. Sebab, Ik memiliki riwayat perjalanan ke wilayah zona merah penyebaran Covid-19 yaitu Sumatera Utara. Ik diketahui kembali ke Aceh pada 19 Mei 2020 atau dua hari sebelum jalur masuk Aceh di perbatasan Aceh-Sumut ditutup.

“Kini Ik menjalani perawatan di Ruang Isolasi Pinere RSUDZA Banda Aceh, dan kita doakan segera sembuh dari Covid-19,” sebutnya.

Ia menambahkan, setelah Ik diketahui positif Covid-19, keluarga dan orang yang pernah melakukan kontak secara langsung atau kontak erat dengannya akan diperiksa sesuai standar penanganan Covid-19. Tindakan itu akan dilakukan tim Surveilans Epidemiologi Gugus COVID-19 Aceh berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 di kabupaten/kota.

Akumulasi Kasus

Selanjutnya SAG memperbaharui data terkait Covid-19 di Aceh. Hingga Jumat (29/5/2020) pukul 15.00 WIB, jumlah ODP di Aceh menjadi 2.033 orang setelah hari ini bertambah 4 kasus.

“Sebanyak 46 di antaranya sedang menjalani isolasi mandiri atau dalam pengawasan petugas. Sedangkan 1.987 lainnya sudah selesai menjalani proses pemantauan,” kata dia.

Sementara jumlah PDP pada hari ini bertambah 1 kasus sehingga totalnya menjadi 103 orang. “3 orang di antaranya sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan Covid-19, sisanya sebanyak 99 orang sudah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu,” ujar SAG.

“Sedangkan kasus positif Covid-19 di Aceh hingga hari ini secara akumulasi berjumlah 20 orang. Dengan rincian, 2 pasien masih menjalani perawatan medis, 17 telah dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu,” sambungnya.

Ia mengatakan, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Tidak panik, tapi selalu waspada.

“Kasus Ik dan AR contoh saja. Orang yang secara fisik terlihat sehat, tapi dapat menularkan virus corona itu,” pungkas SAG.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU