BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pemerintah Aceh memberikan gelar kehormatan untuk Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin, yang meninggal kemarin sore. Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan, atas jasa-jasanya dalam membangun selama delapan tahun memimpin, Pemerintah Aceh menganugerahi Mawardy Nurdin sebagai Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh.
“Kami menilai beliau pemimpin Aceh yang komplit,” ujar Zaini saat memimpin prosesi pemakaman jenazah Mawardy di Lamteumen Barat Banda Aceh, Ahad (9/2/2014).
Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto menyebutkan, Mawardy Nurdin adalah salah seorang sosok yang membuat proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, sukses.
“Dia orang yang sangat membantu saya (dalam proses rekonstruksi Aceh),” kata mantan Kepala BRR Kuntoro.
Bantuan yang diberikan itu, sebut Kuntoro, adalah menyiasati pelbagai macam peraturan perundang-undangan untuk mempermudah proses pembangunan kembali Aceh pascatsunami. Sebagai catatan, saat itu Mawardy baru saja ditunjuk sebagai Penjabat Walikota Banda Aceh.
Karenanya, Kuntoro menilai tepat langkah Pemeritah Aceh menganugerahi Mawardy sebagai Bapak Pembangunan. “Tanpa dia akan sulit melakukan pembangunan,” sebutnya. “Saat saya pertama sekali mendarat di sini, saya tidak tahu kantor di mana. Lalu beliau menawarkan kantornya untuk saya rapat pertama.”
Tokoh muda Banda Aceh, TAF Haikal menilai Mawardy sebagai pemimpin yang punya konsep. “Misalnya konsep pembangunan Pasar Atjeh yang metropolis tradisional. Membangun pasar secara megah dan bagus, tetapi nyak-nyak dan pegadang kaki lima bisa berjualan di situ,” sebut Haikal sembari menyebutkan sejumlah prestasi telah diraih semasa duet Mawardy dengan Illiza Saaduddin Djamal. “Kota lebih tertata apik, walaupun masih ada kekurangannya.” []