Friday, April 19, 2024
spot_img

Glueh 1.0, Mobil Listrik City Car Buatan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melahirkan inovasi dengan meluncurkan mobil listrik yang diberi nama “Glueh 1.0”. Mobil ini diciptakan dengan konsep City Car.

Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin, mengatakan mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa dari Teknik Mesin di Lab Desain dan Manufaktur yang juga dibimbing oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Dr. Iskandar. Ia menyebut, proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih empat bulan.

Tajuddin merinci, spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 kilogram, kapasitas baterai 4200 Wh, daya motor 3500 watt, berat 500 kilogram, velocity 50 kilometer/jam, serta menggunakan transmisi otomatis.

“Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 kilometer/jam. Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya. Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” sebut Tajuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/3/2021).

Ia menambahkan, untuk daya tahan baterai juga masih percobaan. Pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistem energi surya.

Tajuddin menjelaskan, nama Glueh sendiri merupakan pemberian Rektor USK Prof Samsul Rizal diambil dari kata Bahasa Aceh yang berarti Kancil.

Mobil Listrik Glueh 1.0 karya Mahasiswa Universitas Syiah Kuala
Mobil listrik Glueh 1.0 karya mahasiswa Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala (USK) di pelataran gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh. (Foto: Humas USK)

Ia menjelaskan, mobil Glueh 1.0 yang diluncurkan Rektor USK didampingi General Manajer PLN Aceh Abdul Mukhlis di Ruang VIP AAC Dyan Dawood pada Rabu (10/3), merupakan produk lanjutan dari Tim Malem Diwa. Sebelumnya mereka telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa.

Selain itu, di saat yang sama juga turut diperkenalkan “Phui”, mobil listrik hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Dr. Taufiq menyampaikan bahwa pembuatan mobil listrik Glueh 1.0 tersebut menghabiskan biaya Rp 150 juta. Dengan rincian, PLN memberikan dana hibah sebesar Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh kampus USK.

“Terima kasih banyak atas dukungannya. Ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa kami bagaimana membuat mobil listrik, kesempatan belajar, kesempatan ikut lomba dan bagaimana membangun team work,” ujar Taufiq.

Menurut Rektor USK Prof Samsul Rizal, kehadiran mobil listrik Glueh 1.0 adalah bagian adaptasi atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption, dimana teknologi menjadi kunci dan inovasi adalah sebuah keniscayaan.

“Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung. Untuk itulah inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung dan USK sangat bangga semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini,” ujar Samsul.

Sementara itu, General Manajer PLN Aceh Abdul Mukhlis menyampaikan apresiasinya kepada USK yang telah berhasil melahirkan karya mobil listrik Glueh 1.0 tersebut.

Terkait kemungkinan diproduksi massal, Abdul mengatakan, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjut. Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin antara USK dengan PLN Aceh.

“Untuk produksi massal akan kita bicarakan lebih lanjut baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh 1.0,” sebutnya.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU