BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kecaman atas pemadaman listrik di Aceh akhir-akhir ini terus terdengar dari pelanggannya. Sebuah grup gerakan mengutuk PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Aceh pun muncul di jejaring sosial Facebook.
Grup dengan nama ‘1.000.000 Facebooker Aceh Dukung Mengutuk PLN Aceh’ dibuat untuk menampung aspirasi para Facebooker yang juga pelanggan PLN. “Di sini tempat untuk kita mengeluarkan unek-unek kita tentang kinerja PLN Aceh,” tulis sang pembuat akun, Paldi TiDur AJah, dalam keterangannya.
Begitu muncul, grup ini langsung disosor oleh para Facebooker dengan berbagai tanggapan terhadap pemadaman listrik. “Dukung pencabutan monopoli listrik,” tulis seorang facebooker Tan Suprianto di dinding grup.
Facebooker lain, Rywanone Aceh, berkomentar ‘pedas’ kepada PLN. Ia menulis “PLN ” Perusahaan Lintah Negara” alias Perusahaan Hisap Darah Rakyat.”
Amatan acehkita.com, hingga Sabtu (24/4) pukul 16.36 WIB tadi, jumlah Facebooker yang sudah bergabung ke grup ini mencapai 182 orang.
Wilayah Aceh, khususnya Banda Aceh akhir-akhir ini sangat sering terjadi pemadaman listrik dengan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Listrik padam sulit diprediksi, tak jelas waktu.
Pekan lalu, mahasiswa melakukan aksi protes terhadap pemadaman listrik di Kantor PLN Aceh di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh . Mereka mengubah pang nama PT. PLN di sana dengan nama Perusahaan Lilin Negara (PLN).
Sementara General Menejer PT. PLN Aceh Zulkifli Qia mengatakan bahwa Aceh masih defisit energi listrik sebesar 70 MW. Kebutuhan listrik sekarang 275 MW, tapi 70 persen di antaranya masih dipasok dari pembangkit listrik di Sumatera Utara.
“Untuk defisit listrik tidak hanya terjadi di Aceh,” katanya di Sigli, Pidie, dua hari lalu. Menurutnya, listrik di Aceh akan normal dua tahun lagi. Pihaknya sedang berupaya dalam hal ini. []