Thursday, April 25, 2024
spot_img

Galang Dana di Tablig Dhuha UAS, Pema Unaya Kumpulkan 6,2 Juta untuk Sentani

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Universitas Abulyatama (Unaya) berhasil mengumpulkan enam juta lebih dana sumbangan yang dipersembahkan untuk korban banjir bandang di Sentani, Papua. Aksi solidaritas penggalangan dana ini dilakukan mahasiswa Unaya pada tablig dhuha yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad (akrab disapa UAS) di pekarangan kampus, Kamis (4/4).

Presiden Mahasiswa Unaya, Rahmatun Phounna, menyebutkan aksi sosial ini dilakukan pihaknya bekerja sama dengan ACT Aceh. “Alhamdulillah dana yang terkumpul sementara saat ini 6.200.400 rupiah, dana yang terkumpul ini akan disalurkan untuk korban banjir bandang di Sentani melalui ACT,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa solidaritas antar sesama saudara setanah air, serta untuk meringankan beban korban yang terkena musibah banjir bandang yang melanda di Sentani, Papua.

Informasi yang didapatnya, saat ini masyarakat di Sentani masih membutuhkan banyak bantuan seperti baju layak pakai, popok bayi dan susu untuk balita. “Harapan kami dana yang terkumpul untuk Sentani ini dapat meringankan beban keluarga korban yang terkena musibah,” sebut Phounna.

Ia menambahkan, penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Sentani yang membutuhkan uluran tangan. “Kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat Aceh untuk membantu saudara kita korban banjir di Sentani sebagai wujud komitmen kita dalam bernegara dengan azaz persatuan Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah di Kampus Abulyatama, berpesan tiga hal kepada lebih seribu jamaah yang umumnya mahasiswa Abulyatama. Tiga pesan UAS yakni alumni Abulyatama mesti kaya, mesti melek politik dan mesti berakhlakul karimah.

UAS menyebutkan, di antara teladan yang ingin disampaikannya kepada mahasiswa Abulyatama bahwa Nabi Muhammad SAW orang yang kaya, kemudian bahwa Nabi Muhammad juga mementingkan politik karena memegang tampuk kekuasaan di Madinah.

“Tamat dari sini (mahasiswa-mahasiswi Abulyatama) mesti menjadi kata, tapi kayanya mesti jujur. Tapi tidak ada gunanya ilmu banyak kalau tidak berakhlakul karimah,” sebut Ustaz Abdul Somad kepada jamaah tablig dhuha.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU