BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Intensitas amukan gajah liar di sejumlah desa di Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, makin meningkat dalam dua pekan terkahir. Selasa (1/9) malam, segerombolan gajah liar menyerbu Desa Alue Gajah dan merusak kebun warga. Akibatnya puluhan warga, khususnya wanita dan anak-anak, terpaksa mengungsi ke desa tetangga, Sayeueng.
“Kami baru kembali ke rumah saat waktu sahur,” ujar Ramli, warga Desa Alue Gajah, kepada acehkita.com, Rabu (2/9).
Ahmady, komandan pawang gajah di Central Rescue Unit (CRU) Sarah Dheue, Sampoiniet, memperkirakan, sebanyak 13 ekor gajah liar bergerak masuk ke Desa Alue Gajah, atau yang dikenal dengan kawasan SP3.
“Tadi malam kami menerima laporan dari masyarakat tentang adanya serangan gajah, lalu kami pun menuju lokasi untuk mengamankan desa tersebut. Dua mahout (pawang) dan empat ranger dikerahkan untuk mengusir kembali gajah liar ini ke hutan,” jelasnya.
Amukan gajah liar terjadi karena kawanan gajah membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Meningkatnya pembukaan lahan hutan dan ditebang di kawasan Ulu Masen, membuat gajah merangsek ke perkampungan warga dan merusak kebun-kebun. “Lumayan luas kebun yang rusak, ada kebun jagung, tebu, dan kelapa,” kata Ahmady.
Sementara itu, Rabu (2/9) siang, para mahout dan ranger pun kembali sibuk mengamankan aksi gajah liar yang kembali merangsek masuk kampung di Desa Alue Glo. “Kita akan terus menggiring gajah-gajah ini untuk bisa kembali ke hutan,” kata Ahmady. []