GORONTALO — Kasus seorang gadis membunuh ayah kandungnya menghebohkan Gorontalo. Terlebih, gadis ini dan pacarnya terbilang merupakan siswa santun dan penurut di sekolah.
Banyak kalangan di sekolah yang tidak percaya bahwa AF, 17 tahun, dan OH, 20 tahun, terlibat dalam kasus kematian NM, ayah kandung dari AF. Tragisnya, NM meninggal di tangan anak gadisnya sendiri –yang bersekongkol dengan sang pacar.
Di sekolah, AF dan OH merupakan siswa yang tidak pernah bermasalah. AF malah dikenal baik, santun, dan tidak pernah berbuat buruk.
AF bersekolah di Gorontalo sejak Februari 2015, kelas X semester genap. Ia merupakan siswa pindahan dari sebuah sekolah di Jakarta.
Di mata gurunya, Ananda adalah pelajar yang baik, santun dan tidak pernah berbuat yang buruk.
OH juga dikenal tidak memiliki rekam jejak jelek di sekolah. “Mereka baik. Memang agak pendiam. Selama mereka sekolah tidak ada catatan penting di wali kelas atau guru BK,” kata Patricia Tirtawati Panigoro, seorang guru, seperti dilansir Kompas.com.
Seperti dikutip dari degorontalo.co, pada Ahad sekitar pukul 02.00, OH yang merupakan warga Kelurahan Pulubala kecamatan Kota Tengah, mendatangi rumah AF. Berhasil masuk ke dalam rumah, OH bersembunyi di balik sofa sembari menunggu aba-aba dari AF.
OH dan AF akhirnya masuk ke kamar tidur NM –yang saat itu dalam kondisi terlelap. Pasangan kalap ini membekap kepala NM dan menusuk leher korban dengan pisau dapur. Darah mengucur deras. Korban sempat meronta dan berteriak minta tolong.
Pelaku terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. []