BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Juru Bicara Program Jaminan Kesehatan Aceh Saifullah Abdulgani membantah tudingan bahwa pemasangan foto Gubernur Irwandi Yusuf di kartu asuransi kesehatan JKA merupakan trik politik menjelang pemilihan Februari 2012.
“Kartu JKA bukan alat politik,” kata Saifullah Abdulgani kepada acehkita.com, Rabu (14/12) sore.
Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Aceh di Parlemen, Jufri Hasanuddin, mempertanyakan alasan pemasangan foto Gubernur Irwandi di kartu JKA. Menurut Jufri, pemasangan itu merupakan bentuk kampanye politik terselubung. Bahkan, ia menilai Irwandi tidak profesional.
Saifullah menyebutkan, pemasangan foto Irwandi di kartu JKA sama sekali bukan pesanan gubernur. “Itu bentuk penghargaan yang diberikan oleh tim perumus JKA atas kesediaan Gubernur Irwandi membebaskan rakyat dari beban biasa kesehatan,” ujar Saifullah.
Ia pun menegaskan bahwa kartu JKA tidak ada batas waktu berakhir. “Jadi tidak ada kaitan dengan pilkada,” lanjutnya.
Kartu JKA, sebut Saifullah, merupakan alat untuk mengidentifikasi warga yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah.
Program JKA diluncurkan Pemerintah Aceh pada 1 Juni 2010. Pada tahun itu, Pemerintah Aceh mengucurkan anggaran sebesar Rp240,9 miliar. Angka ini meningkat pada 2011 menjadi Rp400 miliar. Saifullah menyebutkan, program asuransi kesehatan Aceh ini akan berlaku terus-menerus.
“Pelayanan kesehatan ini akan tetap berlanjut karena sudah masuk dalam Qanun Kesehatan,” tandasnya.
Sebanyak tiga juta masyarakat Aceh dipastikan akan memperoleh fasilitas asuransi kesehatan ini, kata Saifullah. Kini, sudah satu juta warga Aceh memegang kartu JKA. []