Friday, April 19, 2024
spot_img

Film Avatar Tembus Pasar Dunia

JAKARTA | ACEHKITA – Sekuel ternama film “Titanic” hasil besutan dari sutradara James Cameron (55) ternyata terkalahkan juga dengan produksi film terbarunya yang berjudul “Avatar” dengan mengangkat sisi sci-fi yang mengambil latar tiga dimensi (3D) yang baru dilepas akhir tahun 2009 yang lalu.

Film “Avatar” yang mengangkat cerita pertualangan bangsa Na’vi dengan setting pada tahun 2154 yang berada di sebuah planet bernama Polyphemus disebuah tata surya Alpha Centauri. Bangsa Na’vi yang memiliki ciri berwarna kulit biru gelap akhirnya kedatangan sebuah angkatan bersenjata laut dari Amerika untuk menjalani program ke bangsa Na’vi.

Kesuksesan film “Avatar” tidak hanya di negeri Hollywood sana, bagi rakyat China juga membawa sebuah perubahan yang bisa menyihir negera komunis tersebut. Provinsi Hunan yang akhirnya mengambil kesimpulan untuk mengganti nama suatu pegununungan di wilayah mereka. Pergantian nama pegunungan tersebut juga dilibatkan dalam sebuah seremonial yang berlansung pada Senin (26/1) dengan memberi nama “Gunung Avatar Hallelujah” yang sebelumnya bernama “Barisang Langit Selatan”.

Penduduk di Hunan terinspirasi pada film “Avatar” di sebuah gunung terapung yang bernama “Gunung Hallelujah”, sehingga membuat Pemerintah Hunan yakin bahwa dengan pergantian nama tersebut, bisa menarik jumlah wisatawan sebagai penghasilan tambahan daerah mereka.

Dalam situs resmi pemerintah Zhangjiajie, seperti yang dikutip oleh televisi NBC, gunung terapung “Hallelujah Mountains” dalam film box office “Avatar” justru terinspirasi oleh “Barisan Langit Selatan” setelah seorang fotografer Hollywood menjadikan gunung dengan pemandangan indah tersebut sebagai objek pemotretan pada 2008.

Di China sendiri film versi 3D yang disutradarai Cameron, lelaki asal Kanada kelahiran 16 Agustus 1954 ini juga menjadi bagian untuk mengisi musim liburan tahun baru 2009 yang lalu serta bisa meraup keuntungan US$80 juta.

Lain lagi di Tokyo, sebuah perusahaan yang bergerak di pembuatan film 3D, Arisawa Manufacturing juga bakal berpeluang untuk meraup keuntungan tahun depan. Pasalnya penjualan perusahaan tersebut di awal tahun fiskal tanggal 1 April 2010 nanti bakal mencapai US$ 27,7 juta atau sekitar 2,5 miliar. Sementara itu, Arisawa juga yakin dalam dua tahun mendatang bisa mencapai 7 miliar.

Lahirnya film-film saat ini dengan berteknologi 3D menjadi awal bagi sebuah terobosan baru dalam dunia perfileman layar lebar, terlebih lagi grafis yang dihadirkan merupakan high definition (HD) serta animasi komputer yang cukup canggih.

Diharapkan kedepan, layar lebar film-film dunia bisa menerapkan teknologi 3D untuk menjadi sebuah standar format yang harus ada, sehingga masalah melawan hukum seperti pembajakan bisa diminimalisir mengingat keberadaan teknologi 3D tak bisa dinikmati secara murah dan gampang di ruang teater rumah.[berbagai sumber]

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU