JAKARTA | ACEHKITA.COM — Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Jakarta dan Pemerintah Tingkok, untuk mengirimkan guru bahasa mandarin ke Aceh.

Direktur BKPBM Jakarta, Arifin Zein, menyebutkan, pihaknya akan menfalitasi pengiriman guru bantu ke Aceh dengan tujuan mempersiapkan dosen atau guru lokal. “Seandainya nanti sudah ada guru bahasa mandarin dari tingkat lokal, tidak perlu lagi guru bantu di Aceh,” kata Arifin Zein, Kamis (5/3).

Pengiriman guru bantu tersebut, kata Arifin dilakukan melalui proses permohonan pihak universitas kepada Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta. Para guru bantu itu nantinya akan ditempatkan di Perguruan Tinggi, maupun sekolah di Aceh. Selama ini, kata Zein, pemerintah Tiongkok telah memberikan beasiswa kepada anak Aceh, baik tingkat sarjana, pascasarjana hingga tingkat doktor.

Kerjasama yang telah terjalin antara Pemerintah Tiongkok dengan UIN Ar-Raniry, di antaranya, adalah pengiriman alumni UIN ke Tiongkok. Kerjasama tersebut akan dilanjutkan dengan kunjungan Dosen UIN Ar-Raniry ke Tiongkok dan pertukaran mahasiswa, atau ekchange student.

“Universitas (UIN Ar-Raniry dan BKPBM Aceh kita harapkan dapat mengirimkan putra-putri Aceh dalam event chinese bright dalam bidang pidato bahasa mandarin, kaligrafi bahasa mandarin, dan menyanyi dalam bahasa mandarin. Tahun ini kesempatan anak Aceh untuk mengikuti event terbesar tersebut di Jakarta. Jika beruntung nantinya mereka akan diberangkatkan ke Tiongkok.”

Direktur BKPBM Aceh, Abdul Rani Usman mengatakan, kerjasama ini bisa berlangsung lancar. Apalagi bahasa mandarin merupakan bahasa PBB yang sangat penting dipelajari oleh anak Aceh.

“Bahasa mandarin saat ini dan di masa akan datang akan menjadi bahasa diplomasi antar bangsa di dunia.” Seperti diketahui, bahasa ini dicakapkan oleh lebih dari 1,3 miliar penduduk dunia. “Ini menjadi bahasa dalam percaturan politik dunia,” kata Rani, yang juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Sementara Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jauhari Hasan, fakultas yang ia pimpin akan segera memuat uji coba pembelajaran bahasa mandarin di tahun ini. “Kita akan membuka kelas bahasa mandarin di Fakultas Dakwah, guna mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti HSK (Toefl). Ini kesempatan bagi mereka agar dapat ikut kuliah dari jenjang S1, S2 dan S3 di Tiongkok,” kata Jauhari. []

EMHA HAMZAH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.