Friday, March 29, 2024
spot_img

DPRK Aceh Barat Sidak Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Cut Nyak Dhien

MEULABOH | ACEHKITA.COM – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Ramli, melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh. Ia merespons sejumlah laporan tentang pembangunan gedung pelayanan baru yang belum rampung dikerjakan.

Meski datang seorang diri ke pusat layanan kesehatan tersebut, Ramli menemukan sejumlah kejanggalan terhadap rehabilitasi pembangunan ruang rawat inap di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Amatan di lokasi, Kamis (27/1) sore, saat pimpinan DPRK itu memasuki dalam gedung 3 lantai yang baru dibangun tersebut, terlihat beberapa bagian seperti plafon yang belum tuntas dipasang, material besi dan bahan bangunan serta peralatan tukang juga masih ada yang tertumpuk di sudut ruangan.

Ramli mengatakan, proyek rahabilitasi pembangunan ruang rawat inap RSUD Cut Nyak Dhien, dengan pagu anggaran Rp 11,5 miliar lebih, bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Aceh Barat Tahun 2021, di bawah satuan kerja Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah setempat.

“Rumah sakit ini banyak pembangunan, jadi pertanyaan saya sudah berkahir tahun 2021, kenapa dinas kesehatan belum menyerahkan kepada direktur rumah sakit agar dapat segera difungsikan, waktu saya mengunjungi rumah sakit beberapa hari lalu ada pihak masyarakat yang mengeluh karena banyak kamar tidak ada, dinas menjawab alasannya belum siap finishing-nya,” kata Ramli.

Ia menyebut, penjelasan dinas kesehatan setempat cukup ambigu baginya. Pasalnya penandatangan kontrak dilakukan pada Juli 2021, sementara saat ini sudah lebih dari masa kerja untuk menyelesaikan pembangunan. Ramli merasa heran dengan hal tersebut.

“Kalau kita ini waktunya sudah habis masa pengerjaan, bahkan diperpanjangkan 50 hari masih belum siap. Jika tidak selesai seharusnya putuskan kontrak, tetapi ini masih dilanjut, ini yang jadi pertanyaan saya. Makanya kita ke lapangan ternyata benar apa yang dilaporkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Ramli melihat cukup banyak yang belum tuntas dikerjakan, seperti air conditioner (AC) yang sangat krusial dibutuhkan untuk ruang inap, ditambah plafon belum diselesaikan. Pihaknya menduga ada indikasi tertentu, yang disebabkan masa kerja sudah habis, namun masih belum tuntas dikerjakan.

“Kok sampai sekarang belum siap, ada juga temuan lain kita di sini, hari ini juga kita lihat papan nama proyek juga tidak ada, seharusnya itu wajib dipasang,” sebutnya.

Sebab itu, Ramli mendesak dinas terkait untuk segera menyelesaikan percepatan agar segera difungsikan. Apalagi banyak keluhan masyarakat yang kekurangan kamar dan terpaksa dirujuk ke Nagan Raya karena fasilitas yang tidak cukup di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, Syarifah Junaidah, mengatakan, gedung itu akan segera difungsikan pada pekan depan. Sementara untuk ketidaksiapan pembangunan gedung, dirinya membantah apa yang ditudingkan anggota DPRK.

“Kita masih ada 50 hari ke depan, masih ada waktu hingga 10 Februari (masa perpanjangan waktu), gedung sudah siap,” kata Syarifah.

Menurutnya, adanya plapon yang belum tuntas dikerjakan pada dua gedung di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh itu, tak seperti apa yang diduga wakil rakyat. Plapon yang masih belum terpasang karena masih dalam proses pemasangan AC yang saat ini sedang dikerjakan.

“Sekarang pemasangan AC sentral. Sudah selesai gedungnya, minggu ini akan kita serahkan ke rumah sakit. Masa 50 hari yang kita berikan itu bonus, jadi kita desak rekanan untuk segera menuntaskan pekerjaannya,” ujar Syarifah. []

Siti Aisyah

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU