Saturday, April 20, 2024
spot_img

DPRA Baru, Diingatkan Soal Tapol

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gelombang unjukrasa mewarnai pelantikan 69 anggota dewan yang didominasi partai lokal itu. Isunya ada tiga yang diusung: menolak revisi Qanun Jinayat, pencabutan undang-undang BHP, dan mengupayakan pembebasan tujuh tahanan dan narapidana politik yang masih ditahan di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan di Pulau Jawa dan Sumatera.

Himpunan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry mewanti-wanti anggota DPR Aceh yang baru dilantik ini untuk lebih giat memperjuangkan pembebasan tahanan dan narapidana politik yang tersangkut kasus Gerakan Aceh Merdeka. Apalagi, 33 anggota parlemen berasal dari Partai Aceh, partai yang dibentuk pentolan GAM.

“Bebaskan tapol dan napol Aceh yang masih ditawan di penjara Jakarta, seperti Teuku Ismuhadi Jafar, Irwan, dan Ibrahim,” tulis Ramadhanur Halim dalam selebaran yang dibagi-bagikan kepada pengguna jalan dan wartawan, di sela-sela pelantikan anggota dewan.

Selain itu, Ramadhanur juga meminta agar dewan mengawasi pelaksanaan Undang Undang No 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Kami mengharapkan anggota dewwan bukan dewan yang hanya bisa menghabiskan uang rakyat. Jangan sampai mereka hanya sibuk dengan agenda studi banding,” kata Ramadhanur. “Kalau ini terjadi, maka berhadapan dengan mahasiswa sebagai oposan.”

Mahasiswa Syariah ini tidak bercuap-cuap melalui pengeras suara. Mereka hanya membacakan selebaran pernyataan sikap dan kemudian membagi-bagikan selebaran yang berisikan tuntutan mereka.

Sementara dua kelompok pengunjukrasa berlomba-lomba berorasi melalui pengeras suara. Massa Gerakan Mahasiswa Peduli Aceh malah memboyong soundsystem sehingga nyaring terdengar.

Pengunjukrasa ini menuntut agar anggota parlemen yang baru ini tidak merevisi Qanun Jinayat, yang mengundang kontroversi sejak disahkan pada 14 September lalu. Kelompok ini merupakan yang gigih mendukung pengesahan Qanun tersebut. Bahkan, mereka mengklaim bahwa yang tidak mendukung pengesahan Qanun Jinayat adalah antek asing.

Dalam unjukrasa itu, Gerakan Mahasiswa Peduli Aceh membawa satu parsel yang berisi peralatan mandi dan kebersihan, seperti sabun, pewangi.

“Sengaja kami membawa korek kuping, agar anggota dewan yang baru dilantik bisa mendengarkan aspirasi rakyat,” kata Hendra Koswara.

Ketua Sementara DPR Aceh Hasbi Abdullah berjanji akan menjadikan lembaga dewan sebagai tempat memperjuangkan aspirasi, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi masyarakat Aceh.

“Kami akan meneruskan upaya-upaya untuk melanggengkan perdamaian, memberikan jaminan pada jalannya demokrasi, dan penegakan hak-hak asasi manusia. Kami juga akan bekerja keras untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh,” kata dia. []

Previous article
Next article
Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU