LEUPUNG | ACEHKITA.COM – Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan, Tono, tersangka pemilik bom di Jati Asih yang diduga kuat hendak digunakan untuk membunuh Presiden SBY, yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi, sekarang berada di Aceh.
“Ini Tono yang sudah DPO, yang sudah saya buka. Dan mudah-mudahan Kapolda, Pangdam, dan teman-teman Pemerintah Daerah, dalam waktu tidak terlalu lama bisa membawa mereka (menangkap-red),” katanya di Mapolsek Leupueng, Aceh Besar, Selasa (16/3).
Polisi menggerebek sebuah rumah kawanan teroris di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, dan menemukan sejumlah bom berdaya ledak tinggi, Agustus 2009. Bom itu diduga kuat hendak digunakan untuk meledakkan kediaman SBY di Cikeas, Bogor, dengan sasaran Presiden.
Pascapenggerebekan yang menewaskan dua orang komplotan Nurdin M. Tob itu, nama Tono masuk dalam orang paling diburu, karena diduga kuat terlibat dalam rencana pengeboman itu.
Tono, kata Kapolri, sangat berbahaya dan kini masuk dalam 14 orang yang paling dicari-cari aparat kemanan karena diduga terlibat dalam serangkaian aksi pengeboman di Indonesia.
Menurut BHD, sejumlah buronan itu kini berada di Aceh sebagai kelompok yang paling diburu polisi. “Yang tersisa 14 ini adalah DPO berbahaya, punya keahlian, sehingga target tentunya harus dapat kita tangkap,” ujarnya.
“Mereka ini memang berat dan merupakan kelompok Jaringan Jamaah Islamiyah.”
Dari mereka, BHD juga mengatakan, termasuk adik Pura Sudarma alias Jaja, satu dari dua yang tewas ditembak aparat Polsek Leupung karena melarikan diri dari razia digelar Jumat pekan lalu. Jaja sebelumnya juga DPO polisi dan disangka terlibat peledakan Atrium Plaza, Senen, Jakarta.
Kapolri mengatakan, pihaknya masih terus memburu mereka.[]