BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aparat Kepolisian Daerah Aceh berhasil menyita senjata laras panjang dan lebih seratusan amunisi milik Faisal Rani alias Komeng yang dititipkan kepada seseorang di kawasan Lambaro, Aceh Besar.
Penyitaan senjata tersebut dilakukan setelah tim gabungan Polda Aceh, Bareskrim Mabes Polri, dan Polres Aceh Utara menangkap Komeng di rumahnya di Desa Seuneubok Aceh, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Sabtu (11/7/2015) sekitar pukul 01.10 WIB.
Saat ditangkap dinihari tadi, Komeng tidak memiliki senjata. Namun polisi menyebutkan terpaksa melumpuhkan Komeng karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Komeng nyaris ditangkap polisi dalam sebuah penyergapan di Desa Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, awal Mei lalu. Dalam penyergapan itu, Komeng dikabarkan mengalami luka tembak namun berhasil meloloskan diri dari kepungan ratusan polisi.
Ia melarikan diri ke arah Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Sesampai di sana, Komeng menitipkan senjata jenis AK-56 dan ratusan amunisi kepada seseorang yang bernama Saiful alias Pon. Belakangan, Komeng melarikan diri ke kawasan Aceh Utara, hingga tertangkap Sabtu dinihari tadi.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kombes Nurfallah menyebutkan, senjata yang dititipkan kepada Pon, 40 tahun, disita setelah Komeng buka suara.
“Tadi pukul 11.00 WIB kita bergerak ke Lambaro dan menyita senjata serta amunisinya di bawah tempat tidur Pon. Pon sendiri tidak berada di rumah saat kita gerebek,” ujar Nufallah kepada wartawan di Mapolda Aceh, Sabtu (11/7/2015) siang.
Senjata yang disita jenis AK-56. Selain itu, polisi juga menyita hampir dua ratus amunisi, yaitu 90 butir amunisi kaliber 56 milimeter, kaliber 7,62 milimeter sebanyak 58 butir, satu butir peluru kaliber 38 (revolver), dan tiga butir peluru kaliber 9 milimeter.
“Pon sedang kita kejar dan kita tangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” sebut Kombes Nurfallah. []
