A 14 July 2015 satellite image provided by DigitalGlobe shows two fishing trawlers load slave-caught fish onto the Silver Sea 2, centre Photograph: Digital Globe/AP

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — KRI Teuku Umar menangkap kapal Silver Sea 2 di sekitar 80 mil laut atau 130 kilometer Sabang, Kamis dinihari. Sebelum ditangkap, otoritas Indonesia telah melacak keberadaan kapal berbendera Thailand itu selama sepekan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kegembiraannya atas penangkapan kapal Silver Sea 2. “Terimakasih AL, jalesveva jayamahe. Kapal tramper SilverSea2 telah berhasil ditangkap oleh TNI AL malam ini,” ujar Susi melalui akun Twitternya, Kamis (13/8/2015).

Menurut Susi, pihaknya dan TNI AL telah melacak keberadaan kapal tersebut selama sepekan terakhir ini. “Hampir mustahil, tapi akhirnya kita berhasil menangkapnya,” lanjutnya.

Silver Sea 2 saat ini berada dalam pengawasan Pangkalan TNI AL di Teluk Sabang. Otoritas AL Sabang menyebutkan bahwa mereka akan memeriksa para kru dan anak buah kapal yang diduga melalukan aktivitas penangkapan ikan ilegal.

Informasi yang dikumpulkan acehkita.com dari Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC), Silver Sea 2 terdaftar milik perusahaan Silver Sea Reefer Co., Ltd, yang beralamat di Bangkok, Thailand.

Kapal dengan panjang 81,73 meter itu merupakan produksi Belanda pada 1979. Kapal itu bisa memuat ikan hingga lebih 2.200 ton, karena memiliki mesin pendingin canggih.

Kantor Berita Associated Press menyebutkan, Silver Sea 2 merupakan salah satu dari 34 kapal yang berhasil melarikan diri dari gempuran otoritas Indonesia di Benjina, Sulawesi, awal tahun ini.

AP yang bekerjasama dengan DigitalGlobe, penyedia satelit, melacak keberadaan kapal ini melalui citra satelit. Pada 14 Juli lalu, kapal Silver Sea 2 terdeteksi di perairan Papua Nugini tengah memuat ikan dari dua kapal pukat. Diduga, aktivitas pencurian ikan di perairan Indonesia menggunakan jasa para pekerja asal Myanmar atau Kamboja yang diperbudak.

Silver Sea Reefer Co, yang memiliki sembilan kapal kargo-pendingin, menyatakan tidak telibat dengan aktivitas para nelayan. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.