Thursday, April 18, 2024
spot_img

Dinilai Gagal Pimpin Aceh, MPR Minta Zaini Mundur

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Memperingati setahun kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, dua puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Peduli Rakyat (MPR) berunjuk rasa di depan kantor gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (1/7/2013). Dalam aksinya, mahasiswa menilai setahun kepemimpinan Zikir gagal.

Foto : Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Foto : Agus Setyadi/ACEHKITA.COM

Pantauan acehkita.com, mahasiswa terlihat mengecat muka dan badan saat menggelar aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB itu. Mahasiswa juga membawa sebuah spanduk yang bertuliskan “Satu tahun pemerintahan Aceh “Zikir” gagal”. Selain itu, dalam aksinya mahasiswa juga menampilkan aksi teatrikal dan pembacaan puisi.

Aksi yang berlangsung di depan pintu gerbang masuk ke kantor gubernur itu berlangsung tertib dan sempat menyedot perhatian para pengguna jalan. Selain menggelar aksi, mahasiswa juga membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan.

Koordinator Aksi, Reza Maulana, mengatakan, setahun kepemimpinan Zaini-Muzakir belum menunjukkan hasil apapun dari segala aspek seperti pembangunan ekonomi, sosial maupun penegakan hukum. Selain itu, mereka menilai tidak ada terobosan program baru untuk membangun Aceh dalam lima tahun ini.

“Yang sangat kami sayangkan adalah pembahasan APBA yang molor dan teledor padahal pemerintahan ini dikuasai oleh partai lokal yang sama,” kata Reza disela-sela aksinya.

Selain itu, PAD yang tidak bertambah dari tahun 2012 hingga 2013 ini, jelas Reza, membuktikan bahwa program mengait investor ke Aceh merupakan bualan dari pemerintah. Tak hanya itu, lanjut Reza, dana pendidikan Aceh yang cukup besar juga belum mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Aceh.

“Dana pendidikan dialokasikan sekitar 30 persen dari Otsus untuk perbaikan kualitas, tapi hasilnya pendidikan Aceh nomor satu dari urutan belakang,” ujarnya.

Menurutnya, selama setahun ini, Pemerintah Aceh sangat disibukkan dengan birahi politik pembebasan Qanun Bendera dan Lambang Aceh dan Qanun Wali Nanggroe. “Pemerintah sibuk dengan kedua qanun ini yang sangat menguras cukup banyak energi sehingga melupakan persoalan untuk mensejahterakan rakyat,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Reza, mahasiswa meminta gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk mundur dari jabatannya jika sudah tidak sanggup mensejahterakan rakyat. “Kalau gubernur tidak sanggup lebih baik mundur dan gantikan dengan orang lain,” teriaknya.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU