BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Dinas Kesehatan Aceh menyatakan persediaan obat tamiflu bagi pasien terinfeksi virus H1N1 atau flu babi masih cukup di seluruh rumah sakit di Aceh. Meski pasien positif flu babi belum ditemukan di Aceh, namun antisipasi telah dilakukan sejak virus mematikan itu merebak.
“Memang tidak semua RSU kita merawat pasien flu dan belum ditemukan yang positif. Tapi kita sudah antisipasi sejak awal dan persediaan Tamiflu cukup,”kata Kadis Kesehatan Aceh, TM Thaib usai menjenguk J (40) pasien suspect Flu Babi (5/09) kepada AcehKita.Com
Thaib mengatakan obat Tamiflu telah didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan bagi pasien flu Babi seperti RSU Meulaboh, Langsa Lhoksumawe dan Takengon beberapa waktu lalu. Menurutnya, hampir 99 persen pasien flu tidak perlu diopname berbeda dengan flu babi.
“Jadi obat-obatannya cukup karena hanya rumah sakit tertentu merawat pasien flu babi. Dan pasien yang diopname hanya pasien untuk kasus yang berat seperti flu babi,” ungkap Thaib.
Untuk mengatasi flu babi, Dinas Kesehatan telah menyebarkan 9.300 kapsul obat flu babi ke Dinas Kesehatan dan rumah sakit di kabupaten/kota. Dinas Kesehatan Aceh juga mempunyai stok 8.900 kapsul tamiflu.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman flu babi, karena tingkat kematian akibat flu babi sangat kecil, lagi pula perawatan flu babi tidak seperti penderita flu burung,” tegasnya.
Thaib menyebutkan, penderita flu burung harus dirawat inap sedangkan flu babi dapat dilakukan dengan rawat jalan. “Untuk pasien J dia diopname karena mengeluhkan sakit dibagian dada dan sesak nafas,” ungkap Thaib.
Seperti diberitakan acehkita.com, J –asal Semarang Jawa Tengah—dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, sejak Selasa malam, akibat suhu badan di atas normal. J diduga terkena virus H1N1 atawa flu babi. Hingga berita ini diturunkan, J masih menjalani perawatan intensif di RSUZA. []
