BEUREUNUEN | ACEHKITA.COM –Pada malam 1 Syawal 1432 Hijriah, suasana ramai terlihat di kawasan pertokoan Beureunuen. Warga lalu-lalang di depan toko yang masih buka. Mereka berbelanja di malam hari.
Umumnya toko pakaian di pasar Beureunuen pada malam lebaran buka hingga menjelang subuh. Sedangkan mulai esok paginya tutup hingga dua atau tiga hari. Mereka berlebaran.
Gunawan, salah seorang warga yang hendak membeli baju baru ketika dijumpai acehkita.com di Beureunuen, Selasa (30/8) malam, menyebutkan kebiasaan remaja pada umumnya berbelanja baju baru pada malam lebaran.
“Nyan keuh lagee nyoe sabe tiep malam uroe raya (seperti beginilah kondisi setiap malam lebaran),” ujar dia. Ramai sekali. Di depan pertokoan berjejer kendaraan bermotor.
Membeli baju baru pada setiap datang malam lebaran seperti sudah menjadi sebuah tradisi remaja di sini. “Saya sendiri malam ini ingin mencari sepasang baju baru,” sambung dia.
Ketika ditanyai soal mahalnya harga yang bakal diberikan oleh penjual, menurut dia, tidak menjadi penghalang karena harganya juga tidak bakal dinaikkan terlalu mahal.
“Paling cuma mahal sedikit, karena umumnya pakaian bermerek itu sudah punya standar harganya,” sebut pria jangkis itu.
Kalau dihargai terlalu mahal, sebut dia, para pembeli pasti langsung mundur dan bahkan keluar dari toko tersebut karena mereka mengetahui harga standarnya.
Menurut dia, berbelanja baju baru bagi kalangan remaja bukanlah hal baru di Beureunuen. Jauh beberapa tahun sebelumnya juga sudah ada. []