BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk menangani aksi pelemparan bus di perbatasan Aceh-Sumatera Utara pada malam hari.
“Kita sudah sering melakukan patroli di kawasan yang dianggap rawan. Namun saat kita datang, lokasi aman-aman saja,” kata Gustav kepada wartawan di Mapolda Aceh, Jumat (15/3/2013).
Menurutnya, pihak Kepolisian Resort Aceh Tamiang sudah berupaya menempatkan anggota di setiap lokasi yang dianggap rawan. “Kita sudah tempatkan personel di sana. Tapi jika ada aksi pelemparan ini, sopir busnya tidak melapor sehingga kita sulit mengungkapkan aksi ini,” jelasnya.
Target sasaran pelemparan itu, jelas Gustav, biasanya yaitu bus yang tiba di perbatasan saat tengah malam. Pelemparan itu diduga dilakukan untuk menjarah barang-barang milik penumpang.
“Mereka biasanya melempar sopir bus. Kalau bus itu terbalik, mereka pura-pura menolong dan kemudian menjarah barang-barang milik penumpang. Tapi hingga sekarang belum ada yang bus yang terbalik,” ungkapnya.
Untuk itu, Gustav mengimbau kepada sopir bus yang terkena sasaran lemparan batu ini agar melapor kepada pihak kepolisian terdekat.
“Di mana aja bisa di lapor. Misalnya jika kejadian saat sedang dalam perjalanan menuju Medan, maka laporannya bisa di buat di Polsek atau Polres yang ada di Sumatera Utara,” ujarnya.[]