BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Intelijen Kejaksaan Agung menangkap Robby Meyer yang dalam tiga tahun terakhir ini menjadi buronan Kejaksaan Tinggi Aceh. Meyer yang terlibat dalam kasus penipuan Rp3,6 miliar itu ditangkap di Jalan S. Parman Medan pada Selasa (14/8) sekitar pukul 08.30 WIB.
Robby Meyer merupakan bos PT Bintang Saudara. Ia masuk dalam daftar pencarian orang Kejaksaan Tinggi Aceh sejak Desember 2009 lalu, setelah Mahkamah Agung menghukum dua tahun penjara dalam kasus penipuan dan penggelapan dana lebih Rp3,6 milyar.
Kepala Humas Kejaksaan Tinggi Aceh Amir Hamzah menyebutkan, setelah Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman dua tahun penjara, Kejati Aceh tak bisa langsung mengeksekusi putusan itu. Sebab, Robby Meyer keburu kabur. Sejak Desember 2009 itulah, Meyer menjadi buronan.
“Kita meminta bantuan Kejaksaan Agung untuk ikut membantu penangkapan Robby Meyer,” kata Amir Hamzah kepada wartawan, Selasa (14/8).
Menurut Amir Hamzah, dalam sepekan terakhir intelijen Kejaksaan Agung berhasil mendeteksi keberadaan Meyer di Medan. Lalu, sekitar pukul 06.00 pagi tadi, petugas Kejaksaan Agung memantau pergerakan Robby Meyer di rumahnya. Dari rumahnya, Meyer bergerak ke klinik Prodia di Jalan S. Parman. “Di situ petugas Kejaksaan Agung menangkap Robby Meyer,” kata Amir.
Siang tadi, menggunakan pesawat Sriwijaya, Robby Meyer diboyong ke Banda Aceh. Dia akan menjalani hukuman di LP Meunasah Manyang, Lambaro, Aceh Besar.
Robby Meyer terlibat dalam penipuan dan penggelapan dana Rp3,6 milyar lebih dalam proyek pembangunan 167 unit rumah korban tsunami yang didanai Chatolic Relief Service di Desa Rukoh, Aceh Besar. Pada 16 April 2009, Pengadilan Negeri Banda Aceh memvonis bebas Robby Meyer. Namun pihak Kejaksaan Tinggi Aceh mengajukan proses hukum ke tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Melalui keputusan No 1.339K/2009 teranggal 23 Desember 2009, Mahkamah memvonis terdakwa dua tahun penjara. []