BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebuah buku yang berjudul “Hukum Islam dan Pembaharuan”, Kamis (22/9), diluncurkan di Kampus Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry, Lamgugop, Banda Aceh. Buku karya Chairul Fahmi itu mengkaji konsep Ijmak menurut Fazlur Rahman dan Murtadha Muthahari.
Fazlur Rahman dan Murtadha Muthahari adalah dua tokoh Islam dari dua mazhab besar yang berbeda. Fazlur Rahman sebagai seorang Sunni dan Murtadha Muthahari sebagai ulama besar revolusi Iran yang bermazhab Syiah.
Buku yang diterbitkan oleh Lakpesdam Nahdlatul Ulama Provinsi Aceh itu merupakan hasil penelitian penulis yang digunakan untuk menyelesaikan studi sarjananya di Jurusan Perbandingan Hukum dan Mazhab pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry, Banda Aceh.
Andi Mahdi dalam launching dan bedah buku yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah itu menyebutkan buku tersebut dikategorikan buku yang belum tuntas dari kajiannya.
“Tapi kehadiran buku ini merupakan satu gebrakan untuk mendobrak bahwa menulis skripsi sebagai sebuah karya ilmiah yang tidak sekadar tugas akhir, karena buku ini adalah skripsi sarjana penulis,” sebut dia memotivasi peserta yang umumnya mahasiswa Fakultas Syariah.
Dia menambahkan, sebagai produk manusia, pembahasan dalam Ushul Fiqh itu masih berkesempatan diperbaharui. “Karena produk manusia bukan pendapat seorang yang maksum (bebas dari dosa –red.).”
Jabbar Sabil, pembedah lainnya, mengatakan buku setebal 204 halaman itu dapat menjadi inspirasi untuk membuat penelitian selanjutnya.
Penulis buku, Chairul Fahmi, menyebutkan kedua tokoh Islam tersebut mempunyai pemikiran yang berbeda dengan kaum mayoritas mengenai konsep ijmak dalam mazhabnya masing-masing.
“Pada dasarnya konsep ijmak yang dirumuskan oleh keduanya merupakan upaya pembaharuan pemikiran yang mempunyai landasan dan mazhab yang berbeda,” tulis Chairul di bab kesimpulan buku itu. []