LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Muhammad Afdarul, bocah laki-laki asal Desa Simpang 4 Rancung, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, hanya bisa pasrah duduk lemah di gendongan ibunya. Kenyataan itu terpaksa diterimanya setelah lumpuh layu menderanya akibat demam tinggi yang diderita ketika ia masih berumur satu tahun.
Dalam keseharian, Afdarul hanya dapat duduk dan terbaring di atas kasur. Sedangkan untuk makan, mandi, berpakaian dan lainnya harus dibantu karena ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya apalagi jika harus memegang benda.
“Dia tidak bisa apa-apa,” kata Nurbaya yang bersuamikan Abubakar (48) pada acehkita.com, Rabu (3/8).
Selama 11 tahun menderita sakit, anaknya tidak pernah memperoleh bantuan satu unit kursi roda pun dan bantuan lainnya dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Lhokseumawe. Padahal, Nurbaya pernah mengurus bantuan ke Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Nurbaya mengishkan awal mula anaknya menderita lumpuh layu. Pada suatu hari, Afdarul menderita demam tinggi. Nurbaya dan suaminya memboyong Afdarul ke Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit Daerah di Lhokseumawe.
Namun, kondisi Afdarul tak kunjung sembuh. Malah, semakin hari tubuhnya makin melemah, bagai tak bertulang. Berbagai cara diupayakan untuk mengobati anaknya.
“Anak saya tidak kunjung sembuh juga. Bahkan besar kemungkinan memang tidak dapat disembuhkan lagi, kecuali ada mukjizat dari Allah,” kata Nurbaya, mencoba tegar.
Namun, Nurbaya dan Abubakar tak patah arang. Ia terus mencoba mengobati dan mengupayakan yang terbaik bagi anaknya. Kini, Nurbaya berkeinginan anaknya duduk di kursi roda, agar Afradul bisa leluasa menikmati udara segar.
“Kami sangat mengharapkan suatu saat ada bantuan kursi roda datang melalui uluran tangan pemerintah dan para dermawan dalam bentuk bantuan lain,” harap Nurbaya. []