BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyebutkan bahwa deklarasi pilkada damai merupakan momentum mewujudkan Aceh yang lebih baik lagi di masa mendatang. Untuk itu, ia meminta agar kontestan pilkada tidak melakukan intimidasi terhadap masyarakat dalam menentukan hak politiknya.
Penegasan itu disampaikan Djoko Suyanto saat memberikan sambutan pada deklarasi pilkada damai di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (14/3). Selain dihadiri Menko Djoko dan lima pasang kandidat gubernur Aceh, deklarasi damai juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, Ketua Bawaslu Bambang Eka, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Polri Jendral Timur Pradopo.
Menteri Djoko menyebutkan, ada tiga indikasi penting yang harus diperhatikan dalam pilkada mendatang, yaitu calon pasangan, para pendukung, dan pengamanan yang mampu menciptakan pilkada damai sesuai harapan rakyat Aceh.
“Tiga Indikasi itu harus diperhatikan untuk terciptanya pilkada damai di Aceh,” tambah Djoko.
Ia menyebutkan bahwa dalam proses menuju pilkada damai telah terjadi perbedaan pandangan dan perdebatan. Namun itu menunjukkan proses demokratisasi di Aceh berjalan dengan baik, penuh warna. Djoko menambahkan, semua perbedaan pandangan, aspirasi, dan debat itu merupakan wujud dari upaya mencari yang terbaik bagi Aceh.
“Kalau kita tidak sabar, dalam menghadapi proses itu, maka akan menghasilkan keputusan yang tidak utuh,” sebut Djoko.
Kepada kontestan pilkada, ia berpesan agar memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. “Biarkan rakyat memilih siapa yang terbaik, yang bisa memimpin rakyat dengan baik,” lanjut purnawirawan Angkatan Udara ini.
Pilkada ini, kata Djoko, merupakan momentum bagi rakyat Aceh untuk memilih pemimpin yang bisa membawa Aceh kepada kemajuan dan menyejahterakan rakyat. “Ini momentum bagi rakyat Aceh, dengan pemimpin baru nanti, untuk mengejar ketertinggalan dari provinsi yang lain,” tandas Menko Polhukam.
Siapa pun yang terpilih, sebut Djoko, harus mempunyai tekad untuk menjadikan Aceh lebih baik lagi. “Sehingga pelayanan kita kepada masyarakat akan menjadi lebih bagus,” ujarnya. []