BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah petinggi Gerakan Aceh Merdeka dan Partai Aceh bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (27/9) siang. Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu, para petinggi Partai Aceh menyampaikan sejumlah isu krusial di Aceh, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada).
Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Timur Pradopo, Staf Ahli Presiden Denny Indrayana, dan Juru Bicara Kepresidenan Julian Pasya.
Sementara rombongan Partai Aceh terdiri atas Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Zakaria Saman, Muzakkir Manaf, Yahya Muaz, Abdullah Saleh, dan Rafi.
Pada pertemuan itu, para petinggi Gerakan Aceh Merdeka dan Partai Aceh menyampaikan uneg-uneg mereka mengenai kekisruhan regulasi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2011.
“Kami tetap menghendaki agar pilkada berlangsung aman, damai, dan demokratis, sesuai dengan aturan yang berlaku dan on the track,” kata Abdullah Saleh kepada acehkita.com, Selasa sore.
Menurut Abdullah Saleh, pelaksanaan pilkada secara aman dan on the track sangat diperlukan untuk tetap menjaga kedamaian Aceh.
“Jadi setelah semua disampaikan, kami menunggu bagaimana kebijakan pemerintah selanjutnya,” lanjut mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.
Selain menyampaikan masalah pelaksanaan pilkada, para delegasi GAM dan Partai Aceh ini juga berharap agar Presiden Yudhoyono terus memelihara perdamaian Aceh.
“Yang penting, dalam perjalanan perdamaian ini, kita sama-sama menjaga trust building dalam melaksanakan perdamaian yang telah kita capai,” sebutnya.
Menurut Abdullah Saleh, Presiden Yudhoyono memberikan respons positif terhadap berbagai hal yang mereka sampaikan.
“Tidak ada arahan khusus dari Bapak Presiden. Beliau menyambut baik pertemuan kita dan alhamdulillah, hubungan silaturahim ini akan menciptakan hubungan yang lebih mesra ke depan dan segala persoalan yang muncul bisa dirundingkan,” kata dia. []
