BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan Kaskuser Aceh berbuka puasa bersama anak yatim korban tsunami dan konflik di Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (4/8). Buka puasa diiringi dengan doa untuk Muslim Rohingya yang tengah mengalami penindasan di negeri mereka.
Pada tahun ini, RATM menyumbang dua ekor kambing yang nantinya akan menjadi menu buka puasa bersama.
Regional Leader RATM Chairul Munadi mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian anggota Kaskus Regional Aceh terhadap keberadaan anak yatim yang ada di sekitar mereka.
“Kita ingin berbagi sesama. Kita ingin kegembiraan ini juga dirasakan oleh anak-anak yatim yang kini tinggal jauh bersama keluarga mereka,” kata Chairul Munadi yang akrab disapa Aneuk Sabang itu.
Chairul Munadi mengajak aktivis Kaskus di Aceh untuk menjadikan puasa sebagai bulan untuk mempertebal rasa solidaritas dan menumbuhkan jiwa sosial dengan lingkungan sekitar, terutama anak yatim dan fakir miskin.
“Meski kita adalah komunitas di dunia maya, tapi kita tidak boleh melupakan realitas sosial di sekeliling kita,” ujarnya.
RATM, kata Chairul, merasa senang bisa berbagi dengan anak-anak yatim korban tsunami dan konflik yang menempuh pendidikan di Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah.
“Dengan berinteraksi seperti ini, kita jadi mengetahui bagaimana kondisi kehidupan mereka selama ini. Kita ikut merasakan apa yang mereka rasakan,” kata Chairul. “Yang lebih penting, kita mempererat tali persaudaraan sesama muslim.”
Selain berbuka puasa bersama dan menyantuni anak yatim, aktivis Kaskus juga akan menggelar doa bersama untuk etnis Rohingya yang saat ini sedang mengalami kekerasan dan penindasan di tanah kelahirannya. Doa bersama diiringi dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil.
“Kita prihatin melihat kondisi Muslim Rohingya yang ditindas Junta Militer di Myanmar,” kata Chairul. “Kita tidak bisa berbuat banyak, selain mendoakan kepada Allah agar kepedihan Muslim Rohingya segera berakhir.”
Teungku Bulqaini, pimpinan Dayah Markaz Al Ishlah Al Aziziyah, menyambut baik acara seperti ini. Bahkan, dayah yang dipimpinnya bersedia menampung anak-anak muslim etnis Rohingya yang terusir dari negara mereka.
“Kalau pemerintah mengizinkan, kami siap menampung seribu orang saudara kita dari Muslim Rohingya,” kata Bulqaini. []