Asap menyelimuti lokasi kejadian kecelakaan bus rombongan pengantin di Plimbang, Bireuen. | FOTO: Youtube.com

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kecelakaan maut bus rombongan pengantin di Desa Alue Chueng, Kecamatan Plimbang, Bireuen, meninggalkan duka mendalam. Enam orang meninggal dan 28 lainnya luka berat dan ringan.

Kecelakaan itu terjadi antara bus Cenderawasih yang datang dari arah Bireuen dengan truk tronton dari arah Banda Aceh. Bus Cenderawasih kembali ditabrak oleh sebuah truk ukuran sedang yang berada di belakangnya.

Sejumlah video beredar di laman YouTube dan Facebook memperlihatkan detik-detik setelah kecelakaan yang merenggut nyawa enam penumpang bus Cenderawasih.

Salah satu video berdurasi 06 menit 35 detik itu terlihat para penumpang tergeletak di badan jalan, belum ada bantuan dari paramedis. Sedangkan bus Cenderawasih nyaris tak berbentuk, hancur. Bagian depan tronton berwarna oranye itu juga hancur, sehingga sopirnya mengalami luka berat. Sementara truk pengangkut tanah terjungkal ke parit.

Masyarakat sekitar berusaha membantu korban kecelakaan, sebelum akhirnya ambulans datang mengevakuasi mereka ke Puskesmas Plimbang dan RSU dr Fauziah Bireuen (yang berjarak 18 kilometer dari lokasi kejadian –red.).

Video itu mengonfirmasikan bahwa lintasan Banda Aceh-Medan diselimuti asap yang diduga bersumber dari pembakaran jerami di persawahan di sekitar lokasi.

Kiban iteut asap dilei inoe (Kenapa dibakar di sini),” ujar seseorang dalam video tersebut. “Han deuh eu nyoe. That pengaroh nyoe. (Tidak bisa terlihat jalan, sangat berpengaruh).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bireuen AKP Thomas Nurwanto menyebutkan, kejadian itu diduga kuat karena sopir bus Cenderawasih tidak bisa melihat adanya tronton di depan.

“Pandangan sopir terhalang asap dari pembakaran jerami,” kata AKP Thomas Nurwanto kepada acehkita.com. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.