BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Ketua Umum Partai Nasional Aceh Irwansyah mengklaim bahwa kader partai yang dipimpinnya kerap mendapat ancaman. Akibat ancaman itu, sejumlah bakal calon anggota legislatif dari partai bentukan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf itu memilih mundur.
“Ancaman tembak terhadap Zuhra bukan yang pertama kali. Tapi sudah tapi sudah terulang dari beberapa kejadian di beberapa kabupaten/kota. Ancaman pertama saat kita buka pengumuman rekrutmen,” kata Irwansyah dalam konferensi pers di Kantor DPP PNA di Banda Aceh, Rabu (25/4/2013).
Ia mengklaim telah terjadi ancaman terhadap lima kader di Aceh Besar, dua di Pidie Jaya, dan dua di Aceh Timur.
PNA, kata Irwansyah, akan melakukan perlawanan secara menyeluruh terhadap semua bentuk premanisme politik yang terjadi di Aceh. “PNA harus menang melawan intimidasi. Karena target kita masyarakat bisa memilih kader-kader yang akan memperjuangkan amanah mereka di 2014 benar-benar dari hati nurani masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, intimidasi kerap dilakukan oleh partai yang memiliki kader berkemampuan rendah. “Sehingga mereka memilih mengutamakan intimadasi terhadap masyarakat,” jelasnya.
Irwansyah mengungkapkan, PNA akan bertanggungjawab dan menjamin keamanan serta kenyamanan kader partai dan masyarakat umum dari sikap premanisme politik yang timbul dalam masyarakat karena perbedaan pilihan politik.
Selain itu, Irwansyah juga meminta masyarakat yang mendapat intimasi agar melapor ke posko pengaduan yang didirikan PNA. “Itu merupakan suatu tugas membantu petugas keamanan untuk mengungkapkan siapa yang memberikan perintah intimidasi tersebut. Sudah begitu kewajiban kita membantu aparat keamanan supaya terungkap pemimpin yang suka intimidasi,” pungkasnya.[]