BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh mengatakan, banjir bandang terjadi di Sabang akibat dari kerusakan lingkungan yang terjadi karena maraknya pengerukan material bangunan di lereng bebukitan.
“Kita tahu sekarang banyak sekali pengerukan material atau galian C di kawasan Balohan misalnya,” kata TM Zulfikar, Direktur Walhi Aceh Selasa (27/12) di Banda Aceh. (Walikota Sabang Munawarliza mengakui bahwa terjadi pengerukan material tanpa izin di kawasan Pasiran.)
Pengerukan lereng-lereng tersebut menyebabkan tidak lagi seimbang ekosistem lingkungan, sehingga daya serap air oleh pepohonan makin berkurang. “Saat hujan terlalu deras pohon-pohon yang ada tidak sanggup lagi menyerap air, sehingga banjir,” ujar dia.
Menurut TM Zulfikar bencana seperti ini akan terus terulang kalau tidak segera ditanggulangi atau dicegah. Perlu penghijauan kembali lereng-lereng bukir yang tandus disamping menertibkan pengalian material.
“Harus dikembalikan lagi lereng-lereng gunung yang sudah tandus dengan menanam jenis tanaman yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak,” katanya.
Zulfikar menambahkan selama ini di kawasan pegunungan Iboih, Sabang juga marak terjadi pembalakan liar, sehingga jika ini tidak segera diatasi bukan tidak mungkin kawasan itu akan dilanda bencana serupa. []