BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,47 persen selama April 2009. Sementara Lhokseumawe juga mengalami hal sama sebesar 0,03 persen dan tergolong angka terendah di Sumatera.
“Deflasi terjadi karena pada bulan April harga berbagai komiditas secara umum mengalami penurunan,” kata Iskandar Asyiek, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Jumat (1/5) di Banda Aceh.
Menurut Iskandar, deflasi di Banda Aceh juga dipicu oleh turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,00 persen pada Maret 2009 menjadi 113,46 pada April lalu. “Untuk kota Lhokseumawe juga terjadi penurunan IHK dari 114,63 pada Maret, menjadi 114,60 pada April 2009,” ujarnya.
Deflasi di Banda Aceh disebabkan penurunan harga pada hampir semua kelompok dan subkelompok barang dan jasa, seperti pada bahan makanan, sandang, pendidikan, rekreasi, olahraga dan lainnya.
Pantauan BPS Aceh sepanjang April lalu, berbagai komoditas barang mengalami penurunan harga di Banda Aceh, di antaranya emas perhiasan, ikan tongkol, bandeng, cabe merah dan lainnya.
Sementara sepatu, parfum, kipas angin, emping melinjo, jeruk nipis, daging sapi, telur ayam ras dan kerupuk udang justru naik harganya.
Menurut Iskandar, laju inflasi tahun 2009 di Banda Aceh sebesar 0,12 persen, sedangkan untuk Lhokseumawe 0,58 persen. “Inflasi year on year (April 2008-April 2009) untuk Banda Aceh sebesar 7,59 persen dan Lhokseumawe 10,52 persen.”
Dari 16 kota di Sumatera yang dipantau IHK selama April lalu, semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi yaitu 1,27 persen.[]