BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Panitia pembangunan Masjid Baitul Musyahadah atau yang lebih dikenal dengan nama masjid Teuku Umar Seutui melakukan pengukuran ulang arah kiblat salat. Pengukuran itu dilakukan oleh tim dari Badan Hisab dan Rukyah Kementerian Agama Aceh atas permintaan panitia masjid.
“Ini untuk pengakuratan kembali, mengingat Aceh sering dilanda gempa. Barangkali ada pergeseran,” kata Imam Masjid Teuku Umar, Tgk H Ghazali Cutni, Senin (11/12/2012).
Selain itu, pengukuran itu dilakukan karena panitia masjid akan merenovasi lantai masjid dari keramik ke marmer. Hasil pengukuran itu, katanya, akan langsung diterapkan di masjid yang terletak di Geucee Kayee Jatoe itu. “Hasil itu akan kita terapkan mulai salat asar ini (tadi sore –red.),” jelasnya.
Sementara tim dari Badan Hisab dan Rukyah yang melakukan pengukuran, Al-Firdaus, mengatakan, terjadi pergeseran arah kiblat di Masjid Teuku Umar sekitar 9 derajat dari sebelumnya.
“Jika diukur dalam kilometer itu sekitar 887 kilometer jika ditarik garis lurus dari arah kiblat (Kakbah) ke bawah atau ke arah selatan. Jadi secara otomatis masjid yang ada sekarang ini tidak menghadap ke Kakbah tapi ke arah Etopia bagian utara,” jelasnya.
Hal itu, katanya, disebabkan karena adanya kesalahan dalam pemahaman terhadap posisi matahari. “Jika berpedoman pada matahari, maka posisi matahari tenggelam itu terkadang ke arah selatan, terkadang utara.”
“Maka, jika arah kiblat kita berpedoman pada matari terbenam, maka untuk bulan Desember arah kiblat itu menghadap ke arah Afrika bagian selatan. Sedangkan jika matahari tenggelam ke arah utara akan sedikit cocok ke Kakbah karena berada di sebelah utara bumi,” ungkapnya.[]