BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pasangan Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur pertama yang menyerahkan berkas dukungan kepada Komisi Independen Pemilihan Aceh. Pasangan itu menyerahkan 154.736 lembar salinan kartu penduduk sebagai syarat mencalonkan diri melalui jalur perseorangan.
Penyerahan persyaratan dukungan itu dilakukan langsung oleh Zakaria Saman dan Teuku Alaidinsyah (ketua PMI Aceh) kepada para komisioner KIP Aceh, Rabu (3/8/2016) pagi. Dukungan fotokopi KTP itu diangkut dengan sebuah truk yang memuat 94 kardus.
KIP Aceh mewajibkan pasangan calon perseorangan untuk menyerahkan bukti dukungan 3 persen dari jumlah penduduk sebagai syarat maju dalam pemilihan kepala daerah. Dukungan ini harus diserahkan mulai 3 Agustus hingga 7 Agustus ini.
“Kami sudah menerima dan akan segera dilakukan verifikasi atas syarat dukungan yang disampaikan,” kata Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi.
Setelah bukti dukungan diserahkan, KIP Aceh akan memverifikasi faktual berkas dukungan itu. Bila ada dukungan yang rusak atau keliru, calon diberi waktu untuk memperbaikinya.
Zakaria Saman yang datang bersama puluhan pendukungnya mengaku maju sebagai kandidat gubernur untuk memajukan daerah bekas konflik dan tsunami ini.
“Saya jadi gubernur bukan untuk bersenang-senang,” kata pria yang akrab disapa Apa Karya itu. “Saya maju bukan untuk saya sendiri, tapi saya maju (sebagai gubernur) untuk Aceh.”
Apa Karya merupakan elite Gerakan Aceh Merdeka. Di kalangan GAM, Zakaria Saman menjabat sebagai menteri pertahanan. Sempat menjadi pelarian politik ke sejumlah negara, seperti Swedia, Zakaria Saman kembali ke Aceh pada masa pemberlakuan status Darurat Militer, 2003. Ia memimpin pemberontakan dari hutan belantara di pedalaman Pidie.
Zakaria Saman mengaku kecewa dengan kepemimpinan bekas pentolan Gerakan Aceh Merdeka selama satu dekade terakhir ini. Seperti diketahui, sejak 2006 Aceh sudah dipimpin oleh bekas anggota Gerakan Aceh Merdeka. “Ternyata kondisi sekarang ini lebih buruk dari buruk,” kata Apa Karya saat konferensi pers di Media Center KIP Aceh. []
