BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Penunjukan tim asal Aceh oleh PSSI untuk menjadi wakil Indonesia di Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) kelompok usia di bawah 19 tahun (U-19) di Myanmar, September mendatang, mendapat kritikan dari pengamat sepak bola Anton Sanjoyo.
Tim Aceh yang ditunjuk menjadi timnas Merah-Putih itu adalah tim juara Arafura Games. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menunjukkan tim Aceh tersebut di sela-sela kunjungannya ke Banda Aceh pada Selasa, 19 Juli 2011, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, yang menurutnya berdasarkan keputusan rapat komite eksekutif.
Anton Sanjoyo dalam ulasannya di kolom olahraga Harian Kompas, Kamis, 28 Juli 2011, menilai penunjukan tim Aceh tersebut merupakan hal yang cukup ironis. Karena menurutnya, PSSI serta-merta menunjukkan tim asal Aceh untuk menjadi wakil Indonesia alias mendapat status Timnas.
“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada keputusan anggota komite eksekutif, tampaknya penunjukan Timnas tetaplah harus melalui mekanisme seleksi yang ketat,” tulis dia.
Dia menambahkan, seandainya PSSI ingin membuat keputusan luar biasa, hendaknya opsi tersebut juga menimbang asas dan logika umum bahwa Timnas tidak bisa hanya berasal dari satu tim meskipun tim tersebut merupakan juara Arafura Games.
Menurut Pengamat Sepakbola itu, hanya melalui kompetisilah pemilihan setiap pemain mempunyai dasar yang kuat.
“Melalui kompetisi yang terbuka, setiap pemain paham bahwa hanya mereka yang paling siap, paling tekun dan paling menonjol yang akan diberi kehormatan membela Merah Putih,” sebut Anton. []