BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tiga dari empat prajurit TNI yang terlibat perampokan SPBU Simpang Dodik segera dilimpahkan ke Pengadilan Militer. Hingga kini berkas ketiganya tengah diaudit di Polisi Militer Kodam Iskandar Muda sebelum dilimpahkan ke oditor militer.
“Pokoknya tidak kita tunda-tunda. Awal April setelah berkasnya kita terima,” kata Kepala Hukum Kodam Iskandar Muda Kolonel CHK Hilmansyah SH usai peringatan HUT ke 58 Corp Hukum TNI AD, Senin (1/3).
Ilham didamping kepala Seksi Bantuan Hukum (Bankum) Mayor Sutarno mengatakan meski satu di antara masih buron namun ketiganya dijadwalkan mengikuti sidang lebih awal. “Kita tidak menunggu otaknya tertangkap, tsk yang suah ada langsung diproses,” katanya.
Menurut Ilham, ketiganya terancam dipecat karena melakukan salah satu dari tujuh pelanggaran berat yakni melakukan pencurian dengan kekerasan. Adapun satu tersangka buron sekaligus otak pelaku, kata Ilham, yakni Pratu Apan Harianto dari Yunif 112 masih dalam pengejaran. Sementara tiga lainnya yakni, Pratu Ari Setiawan, Pratu Hermanto, dan Pratu Eko saputra dari Yonif 111 masih ditahan di Pomdam IM.
Ilham menyebutkan saat kejadian hanya Pratu Apan Harianto yang menggunakan senjata. Sementara lainnya hanya mengunakan pisau maupun obeng. “Senjata itu melekat di dia dan sebelum dikembalikan pagi digunakan untuk merampok,” jelasnya. “Sebenarnya prajurit tidak bebas bawa senjata kecuali ada tugas khusus. Tapi yang digunakan malam itu sudah dikembalikan.”
Di sisi lain, Ilham mengatakan terjadi penurunan angka penggaran yang dilakukan prajurit TNI. Tahun 2008 terjadi 183 pelangaran dan tahun 2009 turun menjadi 163 kasus. []