BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Festival Geulayang Tunang atau lomba layang dimenangkan oleh Heri sebagai juara pertama dengan nama layang “Aneuk teulet”. Ia menyisihkan 64 peserta lain.
Pantauan acehkita.com puluhan layang ikut memeriahkan lomba yang dimulai sekitar pukul 16.00, Sabtu (23/6). Aneka macam warna layang menghiasi langit Desa Pango Dayah, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh sore tadi. Dari puluhan layang yang ikut lomba, hanya belasan layang yang bertahan hingga akhir acara. Selebihnya, layang itu putus karena benangnya tidak kuat.
Juara dua diraih oleh Andem dengan layang “Kureng Kureng” asal Desa Ilie. Selanjutnya Deski dengan nama layang “Kuah Leumak” dari Desa Lam Ujong. (Selengkapnya lihat di bagian bawah berita –red.)
Ketua Panitia Festival Geulayang Tunang Tajuddin (42) mengatakan, orang pada zaman dahulu menaikkan layang setiap habis panen padi di sawah. Hal itu dilakukan untuk meluapkan kegembiraan usai panen tiba.
“Biasanya enam bulan sekali setelah waktu panen tiba,” kata Tajuddin kepada acehkita.com di lokasi acara.
Menurur Tajuddin, festival ini digelar pada waktu sore karena arah angin yang sangat mendukung untuk mengadakan lomba. Sedangkan pagi, kata Tajuddin, arah angin tidak menentu. Untuk perlengkapan seperti benang panitia lomba yang menyediakannya.
“Untuk benang kami sedia dengan panjang 700 meter. Ukuran benang yaitu 25-50 jenis parlon,” ujarnya.
Panitia lomba memilih tiga peserta yang mendapatkan juara satu sampai tiga dan tiga peserta mendapatkan juara harapan. Inilah nama pemenang lomba festival geulayang tunang sore tadi.
Para Juara:
Juara I Heri dengan nama layang “aneuk telet” Lamgapang
Juara II Andem dengan nama layang “Kureng Kureng”asal Ilie.
Juara III Deski dengan nama layang “Kuah Leumak” asal Lam Ujong
Harapan I Nurdin dengan nama layang “Boh Labu” Asou Nanggroe
Harapan II Dedek dengan nama layang “Pusaka III” Lambirah
Harapan III Abeng dengan nama layang “Aneuk Tunang” Lam Glumpang. []