Friday, April 19, 2024
spot_img

Anak Muda Aceh Tawarkan 3 Solusi Perangi Hoaks kepada KSP

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Anak muda Aceh menawarkan tiga solusi memerangi hoaks di Indonesia. Tiga solusi ini disampaikan dalam diskusi bertajuk ‘Peran Anak Muda Aceh Menangkal Hoaks‘ bersama Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani.

Dalam diskusi santai di sebuah kedai kopi di Banda Aceh, Senin (1/4), bersama Jaleswari dari Kantor Staf Presiden (KSP), di akhir diskusi anak muda sepakat merumuskan tiga solusi memerangi hoaks. Ketiga solusi itu sebagaimana disebutkan dalam keterangan resmi KSP: pertama, anak muda sebagai individu maupun komunitas terlibat berkolaborasi dengan pemerintah maupun elemen masyarakat untuk mensosialisasikan bahaya hoaks. Mereka juga bisa memberikan pemahaman atau mengkampanyekan literasi digital.

Kedua, memperbanyak ruang-ruang perjumpaan antar komunitas. Kedai kopi bisa dijadikan ruang untuk saling bertemu, bertukar gagasan, dan melakukan cross-check satu sama lain. Melalui ruang perjumpaan ini, anak muda bisa terlibat aktif memfilter informasi yang berkembang di ruang publik.

Ketiga, memenuhi ruang publik, termasuk ruang publik digital dengan karya. Karya yang dihasilkan anak-anak muda akan menjadi narasi positif yang bisa mengalahkan maraknya berita palsu atau hoaks.

Lebih lanjut disebutkan KSP sengaja menggelar acara di Aceh karena menurut survei, Aceh merupakan salah satu daerah dengan tingkat penyebaran hoaks tertinggi. Provinsi di ujung barat Indonesia ini bertengger di tiga besar penyebaran hoaks bersama Jawa Barat dan Banten. Survei ini dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Januari lalu.

Diskusi yang berlangsung santai di kedai kopi itu berlangsung seru dan dihadiri puluhan anak muda. Peserta antusias memberi masukan memecahkan masalah hoaks di Aceh. Rizki, salah satu peserta diskusi dari komunitas Turun Tangan Aceh sepakat untuk memperbanyak ruang publik bagi anak muda. “Bukan hanya di Aceh tetapi di seluruh Indonesia,” katanya.

Menurut Jaleswari, pertemuan di berbagai ruang publik bisa menjadi solusi menangkal hoaks. Ruang perjumpaan menjadi tempat saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan antar komunitas. Khususnya bagi anak muda. Ruang publik memiliki peran besar sebagai filter dari banyaknya informasi yang beredar.

“Anak muda harus terlibat,” kata Deputi V Kepala Staf Kepresidenan. Jaleswari berharap anak muda berperan dan memberi kontribusi pada masalah kebangsaan.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU