BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi menyebutkan polisi siap mengamankan seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan presiden. Pengamanan pemilihan presiden akan melibatkan 2/3 kekuatan polisi yang ada di Aceh.
“Sama seperti pemilihan legislatif dulu, polisi akan mengerahkan dua per tiga dari jumlah pasukan,” kata Kapolda Husein usai berbicara pada rapat koordinasi pimpinan daerah di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (22/5/2014).
Pada pemilihan legislatif lalu polisi mengerahkan 9.225 personel untuk mengamankan 10.839 tempat pemungutan suara. Meski dengan jumlah kekuatan yang sama, namun pola pengamanan pilpres akan berbeda dengan pemilihan legislatif 9 April lalu. Namun ia tidak merinci pola pengamanan yang akan dilakukan pada pemilihan presiden 9 Juli nanti.
Polisi menyebutkan, pasukan pengamanan tersebut dipersiapkan untuk mengamankan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkampanye di Aceh. Selain itu, mereka akan disebar di 9.884 tempat pemungutan suara.
“Saya menginstruksikan untuk pengamanan kotak dan surat suara, kalau perlu polisi tidur bersama kotak suara,” ujar Husein Hamidi.
Hal ini dilakukan, kata Kapolda, berkaca pada pengalaman pemilihan legislatif dulu, di mana ada ketua KIP yang membawa kotak suara diam-diam seorang diri pada subuh buta.
Selain pasukan Polri, TNI juga akan mengerahkan pasukannya untuk membantu polisi dalam mengamankan pemilihan presiden. “Kodam akan mengerahkan 2.100 personel untuk membantu polisi. Mereka di bawah kendali polisi,” ujar Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal Pandu Wibowo. “Sifatnya hanya penebalan (membackup).” []