Saturday, April 20, 2024
spot_img

Alumni SMA Idi Tolak Relokasi Sekolah

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM –Forum Alumni SMA Negeri 1 Idi Rayeuk memprotes rencana relokasi bangunan sekolah mereka oleh dinas pendidikan Aceh Timur. Mereka akan menggalang dukungan agar rencana itu dibatalkan.

“Alasan kebisingan yang mempengaruhi mutu lulusan SMA Idi, sama sekali tidak masuk akal. Apalagi tidak ada ruang belajar yang terlalu dekat dengan jalan raya,” kata Aftahurriza, juru Bicara Forum Alumni SMA Idi, dalam siaran persnya, Jumat (10/2)

Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur berniat menjual lahan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Idi Rayeuk yang terletak di Desa Tanoh Anoe, dan merelokasinya ke daerah lain. Alasannya, lokasi sekolah terlalu dekat dengan jalan negara Medan-Banda Aceh, yang menimbulkan kebisingan sehingga menganggu proses belajar mengajar.

Wacana relokasi SMAN 1 Idi Rayeuk itu dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Agussalim sejak tahun 2010. Bahkan dia menaksir harga lahan sekolah itu sekitar Rp.9 Miliar. Agusalim mengklaim, rencana itu juga telah mendapat restu dari 80 % masyarakat Idi Rayeuk.

Aftahurriza mengatakan, mereka merasa prihatin dan memprotes keras rencana itu. Dia menduga ada agenda terselubung dibalik wacana itu.

“Ada agenda bermotif ekonomi yang menguntungkan pihak-pihak tertentu terutama Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Camat Idi Rayeuk dan beberapa orang yang mengklaim dirinya sebagai pendiri sekolah, dalam proyek relokasi dan pengadaan tanah baru untuk lokasi sekolah,” ujar Aftahurriza, yang juga ketua Ikatan Pemuda dan Pelajar Aceh Timur (IPPAT) itu.

Sementara itu, Penasehat Alumni SMA Idi, Samsul Rizal, menyebutkan lokasi sekolah yang dibangun pada awal tahun 70-an itu, digagas oleh beberapa tokoh Idi seperti Almarhum mantan Camat Idi Rayeuk, Budiman Ahmad dan (Alm) Djakfar Shalihin, yang menjabat sebagai Kepala sekolah pertama SMA Idi. Ini merupakan gedung SMU pertama di kawasan Aceh Timur, selain di Kota Langsa yang dulunya menjadi Ibukota Aceh Timur. Dulunya SMA Idi bernama SMA 1 Langsa Vilial Idi.

“Nilai historis lokasi itu cukup tinggi, dan perlu diselamatkan dari dari nafsu segelintir pihak yang mengklaim dirinya sebagai pendiri sekolah,” ujar Samsul Rizal, yang juga pembantu rektor I Unsyiah itu.

Menurut Samsul Rizal, relokasi bukan merupakan hal yang krusial untuk memajukan dunia pendidikan di Aceh Timur. Kata dia, SMAN 1 Idi Rayeuk membutuhkan sarana dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.

“Sehingga menghasilkan lulusan yang baik, dan tidak membutukan relokasi demi memuaskan kepentingan pihak-pihak tertentu,” ujarnya.

Untuk itu Forum Alumni SMA Idi akan melakukan upaya advokasi menolak rencana itu. Mereka juga akan menggalang dukungan yang lebih luas dari seluruh Alumni maupun masyarakat di Idi Rayeuk, di Banda Aceh, Jakarta dan beberapa daerah lainnya, serta meminta dukungan dari DPRK maupun Anggota DPRA yang berasal dari Aceh Timur untuk menolak rencana itu.

“ Kami juga akan menyerahkan bukti penolakan warga Idi atas rencana relokasi itu kepada pemerintah Aceh Timur dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Aftahurriza. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU