Saturday, April 20, 2024
spot_img

Alquran Terjemahan Bahasa Aceh Hampir Rampung

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Masyarakat Aceh tidak lama lagi akan segera dapat memiliki kitab suci Alquran terjemahan dalam bahasanya sendiri, Bahasa Aceh. Sebab penerjemahan Alquran ke dalam Bahasa Aceh sudah memasuki tahap akhir, yakni melakukan validasi terakhir sebelum dilakukan proses cetak oleh Kementerian Agama RI.

Penerjemahan Alquran ke dalam Bahasa Aceh tersebut merupakan program kerjasama Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang ditandatangani pada Maret 2017 lalu.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Warul Walidin AK, menyebutkan Alquran terjemahan fungsinya sangat luar biasa bagi generasi di masa akan datang. “Kita dapat memperkenalkan Alquran kepada anak-anak kita secara langsung dari bahasa ibu, ini sangat strategis dan luar biasa, sehingga dapat dipahami dengan baik,” ujarnya dalam Workshop Validasi II di Banda Aceh, 1-3 Agustus 2018.

“Saya pernah membaca tulisan Nurkhalis Majid yang menyatakan dahulunya bahasa Melayu itu adalah bahasa tutur, tapi Aceh lah yang membuat bahasa tutur menjadi bahasa tulis di samping bahasa tutur, dan ini dikembangkan oleh para tokoh Aceh seperti Nuruddin Ar-Raniry, Hamzah Al Fansuri dan As-Singkili,” sebut Warul.

Rektor UIN Ar-Raniry menambahkan, bahwa selain bahasa Melayu pernah berkembang di Aceh yang akhirnya menjadi bahasa pemersatu bangsa yakni bahasa Indonesia. Dan bahkan, sebutnya, di Aceh juga berkembang 13 bahasa lainnya seperti bahasa Gayo, bahasa Jamee, bahasa Simeulue dan lain-lain, namun yang terbesar pemakainya adalah bahasa Aceh.

“Mudah-mudahan ke depan nantinya akan ada terjemahan Alquran ke dalam bahasa lain seperti Gayo, Aneuk Jamee, Simuelue dan sebagainya,” sebut Warul. Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada tim penerjemah, panitia, tim validator dan seluruh tim yang terlibat dalam menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh yang dalam jangka waktu singkat dapat diselesaikan.

Sementara itu, Ketua Panitia Workshop Validasi II, Dr. Abdul Rani, mengatakan tim penerjemahan Alquran telah bekerja sejak ditandatangani MoU pada Maret 2017 lalu untuk menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Aceh. Tim penerjemah dari UIN Ar-Raniry tersebut terdiri dari tujuh orang penerjemah dan tiga orang panitia.

“Dengan tim kecil ini maka dilakukan berbagai upaya untuk menerima masukan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, antara lain ahli tafsir, pakar bahasa Indonesia dan Aceh serta budayawan, pembahasan dilakukan dalam bentuk workshop seperti ini,” ujar Abdul Rani.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU