BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sosok Ali Hasjmy dinilai sangat layak diajukan untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Semasa hidup, Ali Hasjmy dinilai telah banyak berjasa bagi nasionalisme keindonesiaan dan sangat menginspirasikan banyak orang.
“Ali Hasjmy menurut saya sangat layak untuk diajukan sebagai pahlawan nasional, dia termasuk tokoh yang melampau zaman,” sebut Sejarawan Mawardi Umar dari Prodi Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala usai membedah buku tentang nasionalisme dalam karya sastra Ali Hasjmy di Banda Aceh, Senin 15 Agustus 2011.
Dia menyebutkan, Ali Hasjmy sosok yang hidup di tiga zaman yakni zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang dan pascakemerdekaan.
Menurut dia, ketokohan A Hasjmy tidak hanya dikenal oleh orang Aceh dan Indonesia, tapi juga dikenal hingga ke Malaysia dan Singapura.
“Namun syarat pengajuan untuk mendapat gelar pahlawan nasional itu harus dimulai dari bawah yang diajukan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Sosial,” sebut dia.
Menurut dia, secara data dan referensi tentang Ali Hasjmy sudah lumayan banyak sehingga memudahkan syarat pengajuan gelar pahlawan nasional tersebut.
Selain sebagai seorang nasionalis, tambah dia, Ali Hasjmy juga memiliki sejumlah karya yang bisa menginspirasi generasi.
Ali Hasjmy wafat pada 18 Januari 1998 dalam usia 74 tahun. Selain pernah menjabat sebagai Gubernur Aceh (1957-1964), Hasjmy juga mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Ia dikenal sebagai penggagas Pekan Kebudayaan Aceh dan penggagas Fakultas Dakwah di IAIN Ar-Raniry yang kemudian menjadi inspirasi bagi kampus lain di seluruh Indonesia. []
