LANGSA | ACEHKITA.COM — Sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Pemuda Peduli Keadilan Langsa melakukan aksi diam memberikan dukungan kepada korban perkosaan yang dilakukan oleh tiga oknum anggota Wilayatul Hisbah (Polisi Syairat). Aksi ini juga untuk mempressure pada proses peradilan. Mereka meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Aksi yang dimulai selama sejam setengah ini berlangsung tertib di halaman Pengadilan Negeri Langsa. Mahasiswa membawa sejumlah poster yang bertuliskan, “Hukum Tersangka Seberat Mungkin”, “Majelis hakim memutus perkara seadil-adilnya”.
Para mahasiswa menuntut agar hakim bertindak adil dalam menangani kasus ini. “Ini kasus serius. Polisi Syariat yang seharusnya menegakkan syariat, justru diduga terlibat sebagai pemerkosa,” kata Mahyuddin, koordinator aksi.
Ketua Pengadilan Negeri Langsa berjanji akan menangani kasus ini sebaik mungkin.
“Kami akan memproses sesuai prosedur hukum yang berlaku,” kata Ketua PN Langsa Lukman Bachmid yang juga ketua Majelis Hakim kasus ini, saat menemui para pendemo.
Kasus pemerkosaan ini terhadi pada Jumat, 8 Januari lalu. Saat itu, korban berinisial NR ditahan di ruang tahanan WH Langsa, setelah ditangkap sehari sebelumnya. NR dituduh melakukan perbuatan mesum dengan pacarnya. Dalam tahanan itulah, tiga oknum WH diduga memerkosa korban. Dua oknum WH telah ditangkap polisi. Satu lainnya masih buron. []