BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sedikitnya 15 jurnalis terpilih dari berbagai media yang terbit dan beredar di Aceh berpartisipasi dalam workshop jurnalis “Etika Peliputan Pemberitaan Syariat Islam”. Acara yang akan berlangsung selama dua hari (18-19 Juni 2012) di Oasis Hotel Banda Aceh ini dilatih para pakar di bidangnya.
Workshop ini menghadirkan Anggara, advokat dan peneliti senior Institute Criminal for Justice Reform (ICJR) Jakarta dengan materi “Menjunjung Kebebasan Pers Menghormati Etika”. Tiga pemateri lainya adalah Pemerhati Media Fahmi Yunus, Ketua Dewan Etik AJI Banda Aceh Nurdin Hasan, dan Ketua AJI Banda Aceh Maimun Saleh.
Worshop ini merupakan serangkaian kegiatan program pemantauan pemberitaan syariat Islam yang digulirkan sejak Januari 2012. Program “Mendorong Media Sehat dalam Pemberitaan Syariat Islam di Aceh” yang digagas AJI ini merupakan dukungan Cipta Media Bersama yang didanai Ford Foundation.
Program ini dikhususkan memantau peliputan dan pemberitaan syariat Islam di 18 media yang terbit dan beredar di Aceh. Diharapkan dengan workshop ini jurnalis lebih matang dan profesional dalam meliput dan menulis berita berkaitan dengan penerapan syariat Islam di Aceh.
Hasil pemantauan dituangkan dalam newsletter bertajuk “Sharia News Watch” yang akan hadir sebanyak enam edisi selama setahun. Materi newsletter seputar aktivitas pemantauan dan hasil coding atau pendataan pemberitaan Syariat Islam dan analisis terhadap berita yang muncul khususnya berhubungan dengan isu syariat.
Selain workshop, program ini juga berisi roadshow ke daerah dengan materi yang sama. Jurnalis yang tidak hadir di Banda Aceh juga akan diberikan di daerah masing-masing. Pada akhir program, akan lahir sebuah buku panduan peliputan dan pemberitaan syariat Islam hingga lahirnya pers yang proporsional dan bertanggungjawab. []