FOTO: Desi Saifan/AJI Bireuen

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aliansi Jurnalis Indepenen (AJI) Bireuen menggelar konferensi kota untuk memilih ketua dan sekretaris periode 2015-2018, Sabtu (21/3/2015).

Sebelum prosesi pemilihan ketua, AJI Bireuen mendahuluinya dengan menggelar seminar bertemakan profesionalisme jurnalis bersertifikasi Dewan Pers. Seminar dibahani oleh Ketua AJI Indonesia Suwarjono dan Rektor Universitas Al Muslim Bireuen Dr Amiruddin Idris.

Ketua AJI Indonesia Suwarjono menyebutkan, isu kebebasan pers, profesionalitas, dan kesejahteraan jurnalis saat ini masih menjadi consern AJI di Indonesia.

Menurut Suwarjono, kebebasan pers saat ini kontras dengan bermunculannya media-media yang dekat dengan kepentingan politik dan bisnis. Perkembangan media semakin banyak.

Dari data Dewan Pers, pada 2014 terdapat 567 media cetak, sebelumnya hanya 409; radio mencapai 1.166 (sebelumnya 998); televisi 394 (sebelumnya 340), dan media online menjadi 211. Angka ini meningkat dibandingkan 2013 lalu yaitu 134.

Suwarjono memperkirakan media online akan meningkat dua bahkan tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir. “Karena media online cukup lincah dan masyarakat akrab dengan era mobile, gadget yang bisa diakses gampang dan cepat,” ungkap Suwarjono.

Begitupun, media-media tersebut belum semuanya memiliki badan hukum sehingga memunculkan “penyakit” pers yakni isu pornografi, kekerasan, gosip, dan pembunuhan karakter, berita bohong, wartawan gadungan, media partisan.

Usai seminar, siang nanti AJI Bireuen langsung menggelar konferensi. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.