BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Lima nelayan Aceh yang hilang sejak 3 April lalu ditemukan selamat di Myammar. Panglima Laot Aceh Teuku Bustamam mengatakan akan mengirim surat permintaan bantuan advokasi bagi mereka kepada Duta Besar RI di negeri junta militer itu.
“Kita akan kirim surat tertulis ke Dubes kita di sana, untuk meminta bantuan advokasi,” katanya saat dihubungi via telepon seluler, Senin (3/5).
Dia mengaku belum mengetahui kesalahan yang dituduh ke mereka. “Saya juga baru dapat kabar,” ujar Bustamam.
Kelima nelayan itu, Irwanto (38) sebagai pawang boat, Banta Lidan (45), Mahlil (28), Faisal (25) mereka warga Banda Aceh dan Syamsuddin (45) asal Aceh Barat Daya. Kini ditangani oleh aparat keamanan di sana.
M. Adli Abdullah dari Badan Dukungan Internasional untuk Pekerja Perikanan atau International Collective Support of Fishworkers (ICSF) mengatakan, untuk membantu pemulangan dan bantuan advokasi terhadap mereka, pihaknya akan berkordinasi dengan Depertemen Luar Negeri.
“Kalau ada advokasi biasanya akan sedikit meringankan. Kita akan bilang bahwa mereka hanya nelayan kecil yang mencari nafkah,” katanya.
Kabar tentang adanya lima nelayan itu di Myammar diperoleh Adli dari rekannya di ICSF di sana, Minggu kemarin. Tapi belum diperoleh kabar tentang tuduhan kepada mereka.
Hingga kini belum diketahui penyebab lima nelayan itu terdampar di Myammar.
Sebelumnya, mereka berangkat mencari hiu ke lepas pantai melalui Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh pada 3 April 2010, menumpangi boat Tuah Kana. Celakanya, usai berangkat mereka tak kunjung pulang hingga keluarganya resah.
Biasanya, mereka hanya seminggu di laut, kata Bustamam, beberapa waktu lalu.
Sejak itu, mereka dinyatakan hilang dan kontak dengan mereka juga putus total.[]