JAKARTA, acehkita.com. Anda menemukan tentara di lokasi pemungutan suara? Markas Besar Tentara Nasional Indonesia telah memerintahkan semua anggota TNI berada di dalam markas, kecuali ditugaskan guna pengamanan. Di Aceh, jajaran Kodam Iskandar Muda menurunkan 1.000 personel tentara untuk membantu polisi mengamankan prosesi pemilihan hari ini.
“Semua prajurit TNI tetap masuk kantor, walaupun hari Kamis hari libur nasional,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen seperti dirilis situs Rakyat Merdeka, Rabu.
Sagom meminta warga untuk memantau keberadaan TNI yang sedang tidak bertugas tapi berada di TPS. Jika ada tentara tak bertugas di TPS, warga diminta mengadukan ke Mabes TNI melalui nomor telepon 021-84595100.
“Silakan lapor. Kami memang tidak membuka posko pengaduan, tapi telepon kami terbuka untuk menerima pengaduan,” katanya.
Sementara itu, dalam konferensi pers di Banda Aceh Selasa (7/4), Kepala Staf Kodam Iskandar Muda Brigjen Hari Purnomo menyebutkan, TNI mengerahkan 1.000 personel untuk membantu tugas kepolisian untuk mengamankan jalannya pemilihan umum di Aceh. “Tapi TNI yang berada di jajaran Kodam Iskandar Muda, semua siap sewaktu-waktu, apabila yang 1.000 itu kurang,” ujarnya.
Pun begitu, Kasdam berjanji TNI tetap netral. “TNI konsisten menjunjung tinggi netralitas. TNI hanya bertugas pertahanan, tidak sekali-sekali mencampuri urusan politik praktis,” kata Kasdam.
Sebelumnya, pada masa kampanye, Koramil Simpang Kramat Aceh Utara malah bertindak berlebihan. Enam prajurit TNI berseragam lengkap menurunkan bendera milik Partai Aceh, partai lokal yang dimotori pentolan Gerakan Aceh Merdeka. Saat itu, TNI berdalih penurunan bendera Partai Aceh itu atas kesepakatan unsur Muspika Simpang Kramat. Namun belakangan, Camat Simpang Kramat dan Panwaslu membantah adanya kesepakatan tersebut. Akibatnya, Komandan Koramil dan enam prajuritnya dibebastugaskan. []