TAKENGON | ACEHKITA.COM — Dataran tinggi Gayo kini telah memiliki bandar udara yang bisa mempermudah arus transportasi ke kawasan itu. Pada Maret lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan bandara perintis Rembele di Bener Meriah.
Sayangnya, setelah hampir empat bulan sejak diresmikan Presiden Joko Widodo, intensitas penerbangan dari dan ke Bandara Rembele masih sangat minim. Padahal, warga di dataran tinggi Gayo berharap kehadiran Bandara Rembele bisa mempermudah akses udara ke kawasan tengah Aceh itu.
Selama ini, Bandara Rembele hanya disinggahi pesawat berpenumpang 12 orang selama tiga kali dalam sepekan.
Bupati Aceh Tengah Nasaruddin akhirnya memutuskan untuk melobi maskapai Lion Air Group untuk membuka rute penerbangan ke kawasan Gayo.
“Masyarakat wilayah tengah Aceh sangat membutuhkan penerbangan komersil yang lebih representatif,” kata Nasaruddin usai bertemu dengan manajemen Lion Air di Jakarta, Kamis lalu.
Terbang ke Jakarta Kamis lalu, Nasaruddin dan timnya bertemu dengan Direktur Utama Lion Air Rudi Lumengkewas. Dalam pertemuan itu, Nasaruddin meminta agar Lion Air terbang ke Rembele.
Kepada Lion, Nasaruddin juga memaparkan potensi daerah dataran tinggi Gayo yang merupakan kawasan penghasil dan pengekspor kopi, selain produksi pertanian lainnya. Gayo juga memiliki potensi wisata yang bagus, seperti kekayaan adat dan tradisi, serta keindahan alam yang sangat mendukung.
Lion Air Group mengaku tertarik untuk membuka jalur penerbangan ke Bandara Rembele. Mereka sudah mengajukan izin rute baru kepada Kementerian Perhubungan di Jakarta.
“Kami siap,” ujar Direktur Utama Lion Air Rudi Lumengkewas.
Bahkan, ia menyatakan berencana membuka rute Wings Air Round alias pesawat dan kru menginap di lokasi tujuan (Gayo).
Menurut Rudi, pihaknya sedang menunggu terbitnya izin pembukaan rute baru dari Kementerian Perhubungan. Jika izin keluar, Lion Air Group akan terbang perdana Bandara Kualanamu (Sumut) ke Bandara Rembele (Bener Meriah) pada 1 Agustus mendatang.
“Saat ini pesawat ATR yang berhomebased di Medan sudah tersedia. Tinggal menunggu izin agar segera beroperasi,” lanjut Rudi. []