BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Lembaga World Wide Fund For Nature (WWF) bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO/Badan Pangan PBB) kini terus mengembangkan program Better Management Practice (BMP) bagi petani tambak di Aceh.
Pejabat WWF Indonesia untuk program Aceh, Cut Desyana, mengatakan, selain untuk meningkatkan mutu hasil tambak, khususnya tambak udang, program ini juga untuk budidaya perikanan yang ramah lingkungan. “Dengan program BMP ini, petani tambak akan lebih terorganisir dan terarah dalam menjalankan usaha tambaknya,” jelas Desy.
Dari beberapa daerah yang sudah menjalankan program BMP, sebut Desy, hasil panen udang milik petani sudah mulai meningkat. Daerah-daerah yang sudah menjalani program BMP di antaranya, Peudada dan Samalanga.
FAO selaku lembaga pendukung implementasi program BMP untuk peningkatan kapasitas petani tambak di Aceh, menilai sudah terjadi peningkatan hasil panen tambak pada tahun 2009, hingga 72% jika dibanding dari tahun 2007 lalu.
“Dengan program ini petani juga ditingkatkan kemampuannya untuk mengorganisir dan keahliannya,” jelas Harun, pejabat FAO Aceh.
Irwansyah, seorang petani tmbak udang asal Samalanga, mengaku sejak menerapkan metode BMP hasil tambaknya meningkat, dari sebelumnya hanya 100 kilogram per hektar pada tahun lalu, menjadi 150 kilogram hingga 300 kilogram per hektar pada tahun 2009 ini. []