Friday, April 19, 2024
spot_img

Aceh Gelar Simulasi Tsunami

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pagi tadi, Aceh kembali diguncang “gempa” berkekuatan 8,6 skala richter. Sesaat kemudian, beberapa dentuman keras dari arah laut membahana. Pukul 08.00 WIB, puluhan warga Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, bersiap-siap menyelamatkan diri.

Setengah jam berselang, bencana suram 2004 silam memuncah. Laut surut, sirine peringatan tsunami meraung. Warga lari tunggang-langgang menuju Gedung Pusat Riset dan Mitigasi Bencana yang ada di desa itu. Teriakan panik terdengar. Tim penyelamat berpencar, ambulans meraung-raung mengevakuasi korban.

Ini bukan kejadian sesungguhnya. Hanya, simulasi kesiapan menghadapi bencana gempa dan tsunami. Simulasi dipandu Pemerintah Aceh, Kementerian Riset dan Teknologi serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Meski simulasi, masih ada warga yang tiba-tiba terkejut saat melihat orang-orang berlari. “Kok nggak kayak tahun lalu, jauh-jauh hari sudah heboh,” kata seorang pengendara motor.

Ia menuding panitia minim menyosialisasikan acara itu.

Selain di Ulee Lhue, simulasi serupa juga dilakukan di Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Aceh Besar dan Sabang. Simulasi melibatkan 200 orang warga, termasuk siswa dan 500 tim penyelamat dari berbagai unsur.

Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mata Ie, Aceh Besar membunyikan tiga sirine early warning system yakni yang ada di Ulee Lheue, Lhoknga untuk kawasan Lampuuk, dan Sabang.

Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan sistem dan kesiagaan bencana. “Skenarionya sudah berjalan,” katanya di Banda Aceh, Rabu (14/10).

Ini kali kedua simulasi tsunami dibuat di Aceh, setelah pada 2 November 2008. Pada simulasi kali ini, Kusmayanto magatakan, kesiapan system evakuasi bencana di Indonesia, khususnya Aceh mengalami kemajuan, dibanding sebelumnya. “Setelah kita uji coba, sistemnya jalan semua, komunikasi juga lancar,” ujarnya.

Wakil Gubernur Muhammad Nazar menambahkan, simulasi kali ini berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). “Hanya beberapa komunikasi radio yang kurang berjalan saat kita coba dan ini akan kita perbaiki,” tuturnya.

Simulasi tsunami ini melibatkan 24 negara di sepanjang Samudera Hindia. Namun, hanya enam negara yang melakukan simulasi lengkap dengan kesiagaan evakuasi, selebihnya cuma sebatas mengujicoba sistem peringatan tsunami.

Keenam Negara itu Indonesia (Koordinator), Srilanka, India, Mozambik, Pakistan dan Kenya.

Di Banda Aceh, Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman mengakhiri simulasi ini, pada pukul 12.00 WIB. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU