BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Konsorsium Aceh Baru, sebuah lembaga sipil di Aceh, meluncurkan situs museum virtual yang dinamakan dengan Museum Perdamaian Aceh, Jumat (20/12/2013) malam. Museum virtual yang beralamat di www.museumperdamaian.org itu mendokumentasikan proses perdamaian dan pelbagai informasi yang bersifat pembelajaran dari perdamaian Aceh.
Koordinator Konsorsium Aceh Baru Juanda Djamal menyebutkan, Museum Perdamaian ini bertujuan untuk mendokumentasikan perjalanan perdamaian, testimoni warga, resolusi konflik, dan menggalang solidaritas.
“Ini untuk pembelajaran tentang proses perdamaian Aceh bagi dunia,” kata Juanda Djamal.
Selain itu, Museum Perdamaian yang bersifat virtual ini juga akan menampilkan informasi Aceh masa kini, misalnya seputar kuliner, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Aceh, dan hadih maja (ungkapan bijak dalam bahasa Aceh).
Peluncuran Museum Perdamaian Aceh ini dihadiri puluhan aktivis sipil di Aceh, jurnalis, dan delegasi dari Pattani (Thailand Selatan) dan Mindanao (Filipina). Pattani dan Mindanao saat ini tengah menempuh proses perdamaian. Sejak beberapa hari lalu, delegasi Pattani dan Mindanao berada di Aceh untuk melihat proses perdamaian yang tengah berlangsung di Aceh.
“Kami ke Aceh bukan hanya belajar tentang proses perdamaian, tapi juga melihat situasi Aceh pascapenandatangan perjanjian damai,” kata Ayesa, delegasi Mindanao. []