Jpeg

KEUDE BIREM | ACEHKITA.COM – Sebanyak 433 pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh yang diselamatkan nelayan Julok dari perairan Selat Malaka tertahan di perbatasan antara Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa. Hingga berita ini diturunkan, mereka masih berada di Desa Keude Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Jurnalis acehkita.com di lokasi melaporkan bahwa rencananya Pemkab Aceh Timur akan menempatkan manusia perahu di Gedung SKB milik Aceh Timur yang terletak di Kota Langsa, tetapi iring-iringan kendaraan dilarang masuk ke Langsa.

Akibat dilarang masuk, belasan truk dan bus milik Pemkab dan polisi memumpuk di Keude Bireum, Beberapa mobil pengiring migran milik pejabat Aceh Timur juga tidak bisa melintas.

Tertahannya manusia perahu di Keude Birem menjadi tontonan warga sekitar. Ratusan warga, termasuk perempuan dan anak-anak berdiri di pinggir jalan. Beberapa dari warga ikut membantu memberikan makanan dan minuman kepada warga Rohingya dan Bangladesh.

Menurut sumber polisi, manusia perahu akan dibawa ke Gedung SKB Aceh Timur di Langsa padahal Pemkab Aceh Timur telah berjanji akan mengurus dan menyediakan semua kebutuhan para pengungsi.

Tetapi, pejabat Kota Langsa tetap melarang masih ke Langsa. Belum diketahui alasan Pemko Langsa melarang para pengungsi itu masuk ke kota itu. Sebelumnya sejak hari Jumat (15/5/2015), 700 lebih pengungsi Rohingya dan Bangladesh telah ditampung di Kuala Langsa.

Sumber polisi menyebutkan bahwa mereka sudah tertahan di perbatasan itu selama tiga jam lebih. Akibatnya terjadi kemacetan di jalan nasional tersebut.

Para pengungsi yang telah kelelahan saat diselamatkan terlihat kepanasan. Puluhan dari mereka turun dan truk dan bus. Mereka terlihat kebingungan karena tidak tahu apa terjadi sampai mereka tertahan di perbatasan Aceh Timur dan Langsa.

Beberapa petugas dari Pemkab Aceh Timur tampak mendata pengungsi di lokasi tersebut. Mereka mencatat nama pengungsi itu satu persatu, menanyakan umur dan asal negara. Kemudian, para pengungsi itu difoto.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti kemana para pengungsi itu akan dibawa. Apakah dizinkan masuk ke Langsa atau kembali ke Aceh Timur. Proses negosiasi masih berlangsung.

Sebelumnya setelah mereka diselamatkan, para migran dibawa ke Polres Aceh Timur di ibukota Idi Rayeuk. Sekitar pukul 2:30 Wib, mereka diangkut dengan truk dan bus dari Polres Aceh Timur sampai akhirnya tertahan di perbatasan antara kedua daerah itu.[]

FG

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.