BANDA ACEH | ACEHKITA.COM- Sebanyak 38 calon jemaah asal Aceh gagal diberangkatkan untuk menunaikan ibadah umrah oleh biro perjalanan PT Borgo Kelana Tour and Travel (BKTT). Pembatalan ini dilakukan karena pailitnya maskapai yang digunakan PT BKTT.
Informasi yang dihimpun acehkita.com, jemaah yang sedianya akan diberangkatkan pada 26 Maret lalu dan 26 April mendatang itu mengaku kecewa dengan pembatalan yang dilakukan oleh PT. BKTT. Akibatnya, mereka membatalkan rencana umrah.
Salah seorang anggota keluarga calon jemaah umrah, Muhajir (27), mengaku, keluarganya telah melakukan pelbagai persiapan melaksanakan umrah. Namun menjelang pemberangkatan pihaknya menerima surat pemberituhan pembatalan dari PT BKTT.
“Kami kecewa dengan pembatalan sepihak ini oleh PT BKTT dan kami baru diberitahukan seminggu menjelang keberangkatan,” kata Muhajir, saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh, Rabu (17/4/2013).
Menurutnya, pemberitahuan pembatalan itu disampaikan kepada calon jemaah saat diundang ke Banda Aceh untuk mengikuti manasik haji. Menurut surat yang diterima keluarganya, jelas Muhajir, pemunduran itu terkait pailitnya pesawat Batavia Air, maskapai yang digunakan PT BKTT untuk memberangkat calon jemaah umrah dari Indonesia.
“Alasan lain karena gagalnya diberangkatkan 102 calon jamaah di bulan Februari karena tidak tersediannya visa di kedutaan Arab Saudi,” ujarnya.
Berdasarkan surat yang diterima dari PT BKTT, jelas Muhajir, calon jemaah yang gagal berangkat ini akan dijadwalkan kembali jadwal pemberangkatannya yaitu pada Juni mendatang. Tapi para jemaah akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp5 juta per orang. Sedangkan jika membatalkan niat umrah, PT BKTT akan mengembalikan seluruh dana yang telah disetor dengan syarat menunggu hingga tiga bulan.
“Sebelumnya kami telah dikutip biaya yaitu sebesar Rp14,8 juta untuk 12 hari penyelengaraan. Artinya jika ditambah 5 juta totalnya sekitar Rp 21 juta. Setahu saya sudah ada puluhan calon yang membatalkan umrah dengan travel ini karena kecewa,” ungkap Muhajir.
Sementara itu, Penanggungjawab PT BKTT Banda Aceh, Nurul Qadri, mengaku penundaan keberangkatan itu dialami oleh beberapa jemaah dari pekbagai provinsi di Indonesia.
“Dari Aceh ada 38 orang yang gagal berangkat. Tapi tiga orang sudah menyatakan membatalkan umrahnya,” kata Nurul yang mengaku dirinya sedang berada di kantor Pusat PT.BKTT di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan saat dihubungi wartawan dari Banda Aceh. []